Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui beberapa pabrik gula yang dimilikinya selalu siap mendukung upaya Kementerian Pertanian menggapai program swasembada gula nasional.
Paparan tersebut disampaikan Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan saat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula (PG) Sindanglaut yang terletak di Desa Sidamulya kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat dalam rangka menyaksikan giling panen tebu perdana musim tanam 2022-2023, (11/07).
Ikut hadir dalam kunjungan tersebut Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag dan Direktur Utama PT PG Rajawali II sebagai tuan rumah Wahyu Sakti.
Berdasarkan data angka tetap produksi akhir giling diketahui bahwa, produksi gula nasional Tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi Tahun 2021 yang sebesar 2,35 juta ton.
Baca Juga: Tiga Anak Perusahaan ID FOOD Gelar Business Matching di Acara INABUYER Expo 2023
Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton.
Pengembangan gula tebu dihadapkan berbagai tantangan, salah satunya perlu dioptimalkan kembali khususnya terkait produksi gula tebu, pemanfaatan teknologi, ketersediaan varietas unggul baru yang adaptif di lahan kering, dukungan pengolahan, distabilitas harga, peningkatan kuantitas SDM, keterbatasan lahan tebu dan minimnya investasi terhadap industri gula berbasis tebu, ditambah lagi dengan adanya perubahan iklim.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Perkebunan berupaya membuat regulasi yang mendukung hubungan yang harmonis antara Pabrik Gula dan Pekebun Tebu sehingga dapat meningkatkan semangat pekebun untuk mengoptimalkan dan mendorong produktivitas, mutu tebu, dan rendemennya," ujar Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima Rabu (12/7).
Seusai melakukan kegiatan panen tebu, Mentan bersama Dirjen Perkebunan serta rombongan jajaran lingkup Kementan turut meninjau pabrik gula di Sindanglaut, dan melaksanakan penandatanganan MoU.
Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu dan pengembangan lahan tebu rakyat, selain dengan pola ekstensifikasi dan intensifikasi tebu, Ditjenbun juga bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, serta mendorong pekebun agar melakukan kemitraan, guna mendukung dan memperkuat Percepatan Swasembada Gula Konsumsi.
"Pada kesempatan kali ini, Saya juga sangat mengapresiasi PT PG Rajawali II karena telah mendorong revitalisasi PG Sindanglaut untuk mulai giling pada tahun 2023 yang telah idle sejak 2020," ujar SYL.
Baca Juga: Dirjen PPI Saksikan Penandatanganan MoU Indonesia-Australia Senilai USD 3,6 juta
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengapresiasi kunjungan kerja ke PG Sindang Laut yang dilakukan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo.
"Pengoperasian PG Sindanglaut, merupakan salah satu upaya kami meningkatkan produksi gula," jelas Frans.
Menurutnya, dari tahun ke tahun, produksi gula PG Rajawali II terus mengalami peningkatan. Pada 2021, produksi gula tercatat berada di angka 54 ribu ton, pada 2022, meningkat menjadi 70 ribu ton dan pada musim giling tahun 2023 ditargetkan 87 ribu ton.
"Dari tahun ke tahun produksi gula mengalami peningkatan, di tahun lalu kami memproduksi 70 ribu ton gula," ungkapnya.
Sebagai informasi, Holding Pangan ID FOOD group telah memulai musim giling gula tahun 2023 di beberapa Pabrik Gula yang dikelolanya seperti PG Tersana Baru, PG Sindang Laut, PG Jatitujuh, PT PG Rajawali II dan PG Candi Baru.
Adapun target produksi gula dari musim giling tahun 2023 sebesar 300.433 ton. Target produksi tersebut meningkat jika dibandingkan produksi tahun 2022 yang mencapai 264.907 ton dengan tingkat rendemen 6,66 % pada luas lahan 50.857 hektare.
Target sebesar 300.433 ton tersebut berasal dari jumlah tebu tergiling sebanyak 3.96 juta ton tebu di lahan seluas 51.805 hektar. Adapun tingkat produktivitas sebesar 76 ton/ha dan target rendemen sebesar 7,59%.
Baca Juga: Dukung Bapanas, ID FOOD Berpartisipasi Sukseskan Gerakan Pangan Murah
Menurutnya, Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui Pabrik - Pabrik Gula yang dikelolanya selalu mendukung program Pemerintah dalam kemandirian pangan gula nasional dengan meningkatkan kemitraan petani tebu rakyat untuk jaga pasokan gula serta berkomitmen untuk menjaga harga gula ditingkat Petani.
Terkait hal tersebut, ID FOOD mendukung upaya yang dilakukan oleh Bapanas bersama seluruh stakeholder gula Nasional lainnya yang baru saja melakukan review Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).
Apalagi ID FOOD melihat langkah tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan harga di hulu dan di hilir sesuai struktur ongkos produksi saat ini, sehingga memberikan keuntungan yang wajar di semua lini.
"Langkah ini seiiring dengan arahan Bapak Presiden yang meminta agar harga pangan dijaga keseimbangannya, sehingga agar bisa menghasilkan harga yang wajar di tingkat produsen, distributor, dan konsumen," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News