kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGE Tuntaskan PLTP Binary Organic Rankine Cycle Berkapasitas 500 KW


Jumat, 09 Desember 2022 / 20:39 WIB
PGE Tuntaskan PLTP Binary Organic Rankine Cycle Berkapasitas 500 KW
Proyek PLTP Binary Organic Rankine Cycle PT Pertamina Geothermal Energy area Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menuntaskan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle 500 kW PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada Kamis (8/12).

General Manager PGE Area Lahendong Ahmad Yani mengungkapkan, dimulainya commissioning proyek merupakan dukungan Pertamina dalam akselerasi transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). 

Hal ini merupakan langkah nyata PGE dalam mendukung target pemerintah yang tengah berupaya mengurangi emisi menuju NZE pada 2060.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGE) Bakal Gelar IPO di Kuartal I-2023

"Kami berupaya mencapai target NZE yang menargetkan pengurangan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada 2030 dan 1.526 juta ton CO2e pada 30 tahun kemudian," kata Ahmad Yani dalam keterangan resmi, Jumat (9/12).

PLTP Binary Organic Rankine Cycle (ORC Power Plant) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan fluida organik sebagai penggerak turbin-generator dimana fluida dipanaskan dengan memanfaatkan energi dari fluida panas bumi yang sebelumnya belum terutilisasi. 

Proyek ini dimulai pada 2021 dengan skema Quick Win untuk mencapai Fast Delivery Project.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan, keberhasilan proyek ini merupakan perwujudan kompetensi dan semangat juang seluruh Perwira PGE dalam pengelolaan pengembangan energi geothermal serta dipersembahkan sebagai kado ulang tahun Pertamina dan PGE.

Ahmad  mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE. 

Baca Juga: Usai Mou, PLN Bakal Jajaki Potensi Pengembangan Energi Bersih dengan ACWA Power

Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi. 

“Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals),” kata Ahmad.

Baca Juga: Dua BUMN Antre IPO, OJK Berharap Satu Bisa Listing Tahun Ini

PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar 1,8GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. 

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×