kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PGN perluas penyaluran BBG di Bandung


Kamis, 16 Juni 2016 / 21:59 WIB
PGN perluas penyaluran BBG di Bandung


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memperluas pemanfaatan gas bumi untuk kendaraan bermotor di Bandung.

"Kami bersama Ridwan Kamil akan mendorong angkutan kota, kendaraan dinas, sampai bus pelajar dan kendaraan lainnya bisa beralih dari BBM ke gas bumi yang ramah lingkungan serta efisien," kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, melalui rilis, Kamis (16/6).

Hendi mengatakan, salah satu bentuk dorongan PGN yakni menyiapkan infrastruktur Bahan Bakar Gas baik SPBG maupun MRU. Untuk tahap awal, PGN akan menyiapkan fasilitas mobile refueling unit (MRU) di Terminal Antapani, Bandung.

MRU atau 'SPBG berjalan' merupakan solusi tercepat untuk pembangunan infrastruktur gas bumi untuk sektor transportasi. MRU adalah suatu fasilitas pengisian bahan bakar gas (BBG) berupa compressed Natural Gas (CNG), yang terintegrasi dalam satu unit infrastruktur gas bergerak (mobile) "Jadi angkot di Bandung bisa dengan mudah isi BBG di terminal," ujar Hendi.

Tidak hanya itu, kata Hendi, PGN akan membagikan secara gratis converter kit ke 20 angkot di Bandung. Sehingga sopir angkot bisa langsung merasakan manfaat kendaraannya pakai BBG.

"Kapasitas MRU di Bandung nanti sekitar 0,3 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang dapat melayani ratusan angkot setiap harinya," kata Hendi.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki cadangan gas bumi yang cukup banyak, bahkan sampai saat ini masih diekspor. Selain itu, keunggulan dari BBG berupa CNG, nilai oktannya (RON) mencapai 120, sementara bensin hanya RON 88-95, sedangkan LGV/LPG (Liquefied Gas for Vehicle) tingkat oktannya mencapai 98.

Sedangkan harga BBG untuk 1 liter setara premium (LSP) masih Rp 4.500, sehingga selain ramah lingkungan, dan baik bagi kendaraan, juga memberikan penghematan bagi penggunanya. Saat ini PGN telah mengoperasikan 5 unit SPBG dan menyalurkan gas bumi ke 14 SPBG mitra, serta mengoperasikan Mobile Refueling Unit (MRU) di beberapa lokasi seperti di IRTI Monas, Waduk Pluit dan Gresik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×