Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten farmasi milik negara PT Phapros Tbk (PEHA) bakal memperkuat penjualan ekspor produk fast moving seperti Antimo, Ibuprofen, Multivitamin, dan lainnya dengan menyasar ke Nigeria dan Myanmar.
Sekretaris Perusahaan Phapros, Zahmilla Akbar menjelaskan sebelum dua negara ini dijajaki, sebenarnya Phapros sudah melakukan ekspor perdananya ke Kamboja. "Realisasinya sudah dimulai sejak 2014," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/12).
Baca Juga: Bio Farma: Awal tahun depan Holding Farmasi terbentuk
Zahmilla menjelaskan negara lainnya yakni Myanmar saat ini sedang dalam proses penjajakan ekspor dengan mitra strategis. Adapun target bisa ekspor ke sana masih belum ditentukan.
Adapun untuk ekspor ke Nigeria, Phapros sedang dalam tahap registrasi atau pendaftaran produk dengan regulator. Meski demikian, Zahmilla bilang targetnya registrasi bisa selesai di 2020 sehingga PEHA sudah mulai ekspor ke sana tahun depan.
Jikalau proses penjajakan ekspor ini rampung, "Kami berharap pertumbuhan omzet dari ekspor bisa double digit di 2021," jelasnya.
Zahmilla mengakui hingga saat ini PEHA belum ada rencana membangun pabrik di luar negeri untuk menghemat biaya logistik. Katanya yang terpenting pengenalan pasar terlebih dahulu dengan penjualan trading.
Baca Juga: Tekan angka diabetes, Phapros kembangkan Diafac XR
Sejauh ini, Phapros masih fokus menanamkan investasinya di pabrik untuk di tooling mesin pabrik serta beberapa fasilitas lain untuk meningkatkan dan melaksanakan efesiensi produksi. Adapun upaya ini juga dilaksanakan di anak perusahaan PEHA yakni PT Lucas Djaja dan PT Marin Liza Farmasi.
Zahmilla bilang kapasitas di kedua perusahaan tersebut sudah sangat besar dan siap untuk menyongsong kebutuhan obat di Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun depan. Selain karena kapasitas yang besar, fasilitas produksi juga sudah sangat lengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News