Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java menargetkan relief well YYA-1 dapat mulai berproduksi pada kuartal III 2022. Asal tahu saja relief well ini adalah sumur yang digunakan untuk membantu penutupan sumur yang bocor pada pertengahan tahun lalu di lepas Pantai Karawang, Jawa Barat.
Direktur Pengembangan & Produksi, PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream, Taufik Aditiyawarman menjelaskan, ada sejumlah tahapan yang dilakukan oleh PHE ONWJ demi memanfaatkan relief well untuk produksi.
"Tahapan dimulai dengan kajian subsurface atau kajian atas sisa cadangan untuk kemudian dilakukan Kajian Engineering atau FEED termasuk marine survey," ujar Taufik kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).
Baca Juga: Kinerja hulu anak usaha Pertamina buruk, SKK Migas surati Pertamina
Ia melanjutkan, pada 2021 mendatang tahapan EPCI diharapkan dapat dilaksanakan dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemboran. Adapun, pemanfaatan relief well ini diprediksi bisa berkontribusi sekitar 1.000 hingga 2.000 barel per hari (bph). Kendati demikian, Taufik masih belum bisa memastikan alokasi biaya untuk pemanfaatan sumur karena masih dalam kajian.
Di sisi lain, Taufik mengungkapkan pembayaran kompensasi final untuk warga terdampak akan dituntaskan menyusul tahapan awal yang telah dilakukan. "PHE ONWJ juga berkomitmen melakukan pemulihan lingkungan sekitar yang roadmap pelaksanaannya sudah disiapkan serta disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," pungkas Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News