Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pindad (Persero) berencana mencari pendanaan eksternal dari pihak perbankan untuk menambah kapasitas produksi amunisi hingga sebesar 1 miliar butir amunisi per tahun.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, agenda penambahan kapasitas produksi bertujuan untuk mengejar pesanan amunisi kaliber kecil sebanyak 4 miliar butir dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang diterima Pindad pada pekan lalu.
Abraham mengaku belum bisa memberikan angka pasti nilai kontrak yang diperoleh dari pesanan amunisi, namun ia bilang, harga setiap butir amunisi yang dipesan akan diacu kepada harga amunisi Pindad pada kontrak-kontrak sebelumnya.
Baca Juga: Prabowo pesan 500 Rantis Maung Pindad, harga satuannya Rp 600 juta per unit
Sedikit informasi, pada kontrak-kontrak sebelumnya, harga amunisi kaliber kecil Pindad berkisar US$ 0,35 - US$ 0,4 per butirnya. Dus hitungan kasar Abraham, nilai kontrak amunisi yang diperoleh akan berkisar antara Rp 19 triliun sampai sekitar Rp 20 triliun secara total.
Dengan jumlah yang demikian, Abraham mengaku optimis bisa memperoleh pinjaman dari pihak perbankan. “Karena kontrak sudah jelas, offtaker-nya sudah jelas, perbankan akan mendukung untuk kita melakukan modernisasi mesin untuk menaikkan kapasitas sampai bisa memproduksi 1 miliar butir per tahun,” kata Abrahan saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu, (15/7).
Saat ini kapasitas produksi amunisi Pindad memang masih terbatas. Menurut Abraham, kapasitas produksi amunisi Pindad saat ini berada di angka 225 juta butir per tahun dan diharapkan naik menjadi 300 juta butir per tahun pada akhir tahun nanti, seiring dengan penambahan mesin-mesin produksi yang saat ini tengah berlangsung. Catatan saja, penambahan kapasitas produksi amunisi menjadi 300 juta butir per tahun ini memanfaatkan dana penyertaan modal negara (PMN) dan investasi mandiri.