kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pinhome: Pertumbuhan Inventori naik 2 kali lipat, permintaan rumah baru tumbuh 27%.


Minggu, 17 Maret 2024 / 21:59 WIB
Pinhome: Pertumbuhan Inventori naik 2 kali lipat, permintaan rumah baru tumbuh 27%.
ILUSTRASI. Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome


Reporter: Muhamad Aghasy Putra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform end-to-end properti, Pinhome luncurkan Residential Market Report 2023 & Outlook 2024.

Laporan terbaru ini mengungkapkan temuan penting sebagai inisiatif meningkatkan akses kepemilikan rumah, terutama bagi generasi muda Indonesia.

Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome menyebutkan bahwa analisa temuan tren properti residensial ini berdasarkan data penggunaan platform miliknya sepanjang 2023.

Baca Juga: Diprediksi Cerah, 3 Faktor Ini Jadi Pendorong Kinerja Properti pada Tahun 2024

“Program Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti dan pembangunan infrastruktur mendorong pertumbuhan inventori dan permintaan rumah baru,” ucap Dayu dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Minggu (17/3).

Menurutnya dalam temuan ini di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27%.

“Selain itu, mengamati lonjakan permintaan rumah baru di Kabupaten Bogor dipicu oleh pembangunan infrastruktur signifikan, seperti pembangunan jalan tol Serpong-Bogor via Parung,” ujarnya.

Baca Juga: Bisnis Home Servis Mengalami Peningkatan, Pinhome Susun Target di 2024

Tak hanya itu, tren sewa hunian juga berkembang di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Penambahan inventori sewa bertumbuh hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal tersebut disebabkan oleh normalisasi mobilitas dan kebijakan Work From Office (WFO) pasca pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×