kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Planned shutdown Banyu Urip selesai lebih cepat, ExxonMobil siap tambah produksi


Minggu, 27 September 2020 / 20:18 WIB
Planned shutdown Banyu Urip selesai lebih cepat, ExxonMobil siap tambah produksi
ILUSTRASI. BOJONEGORO, 30/4 - RIG BERJALAN. Seorang petugas melintas di samping sebuah rig berjalan atau 'skidding rig' di lapangan minyak Banyu Urip di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jatim, Selasa (30/4). 'Skidding rig' yang baru pertama kalinya dimanfaa


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan planned shutdown Lapangan Banyu Urip telah rampung lebih cepat dari jadwal.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menjelaskan, ExxonMobil Cepu Limited telah berhasil dengan aman merampungkan Banyu Urip planned shutdown, termasuk gas handling capacity upgrade, serta tie-ins proyek JTB Pertamina EP Cepu.

"Planned shutdown ini selesai lebih cepat 2 hari dari jadwal dan dalam kurun waktu ini berpotensi menambah produksi 450.000 barrel minyak," ungkap Susana kepada Kontan.co.id, Minggu (27/9).

Baca Juga: Planned Shutdown, Produksi Blok Cepu Dihentikan Sementara

Susana memastikan, sejak Jumat (25/9) SKK Migas dan ExxonMobil berfokus pada stabilitas operasi dan kembali secara bertahap meningkatkan produksi normal sambil memastikan keamanan dan keandalan operasi.

Alhasil, tadi malam Lapangan Banyu Urip telah beroperasi sempurna. Sebelumnya, langkah ini sebagai bagian optimasi lifting. Tak hanya itu planned shutdown Lapangan Banyu Urip juga dipangkas menjadi sekitar 9 hari yang kemudian lebih cepat 2 hari.

"Per 12 Agustus produksi Banyu Urip sudah mencapai 228.000 BOPD (barel minyak per hari). Kami sedang mengupayakan kemampuan lifting agar dapat mengakomodir kenaikan produksi tersebut. Kami bersama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) juga mengusahakan agar planned shutdown yang dilakukan di September ini dapat dilakukan secara optimasi," kata Susana dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, pekan lalu.

Selain planned shutdown di Banyu Urip, SKK Migas juga melakukan akselerasi sebelas sumur pengeboran di Wilayah Kerja Rokan pada Kuartal IV 2020.

SKK Migas saat ini mengusahakan agar Head of Agreement antara Chevron Pacific Indonesia dan SKK Migas dapat segera diselesaikan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengeboran tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×