kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

PLN akan bangun pembangkit 14.600 MW mulai 2015


Senin, 03 November 2014 / 22:47 WIB
PLN akan bangun pembangkit 14.600 MW mulai 2015
ILUSTRASI. Tampilan Visual Baru Attack on Titan Season 4 Part 3 Bagian ke-2, Rilis Musim Gugur


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana meningkatkan lagi proyek pembangunan pembangkit listriknya. Jika awalnya PLN akan membangun pembangkit sebesar 25.000 Megawatt (MW), akan dinaikkan menjadi 35.000 MW.

Pasalnya, PLN melihat kebutuhan listrik Indonesia dalam lima tahun kedepan, yaitu mulai 2015 hingga 2020 akan mencapai 34.000 MW.

“Pertumbuhan lima tahun ke depan seperti itu, artinya, PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara, mau tidak mau memang harus siap membangun,” kata Kepala Divisi Humas PLN, Bambang Dwiyanto kepada KONTAN, Senin (3/11).

Namun, seperti diketahui, PLN hanya mampu membangun sekitar 14.600 MW. Maka dari itu kata Bambang, selebihnya, proyek tersebut akan diserahkan kepada pengembang swasta.

Proyek ini diklaim sebagai penopang peningkatan pertumbungan ekonomi 7%. Bambang menyebut, rencananya PLN akan melakukan tender proyek tersebut pada tahun 2015. “Kalau progresnya memang lima tahun ke depan, kepastiannya kita belum mengetahui,” jelasnya.

Untuk pendanaan proyek tersebut, Bambang bilang selain menyerahkan kepada pengembang, pemerintah juga akan turut ikut campur dalam pendanaan. Sedangkan untuk pembangkit yang akan dibangun oleh PLN sendiri, rencananya pendanaan akan berasal dari khas intern dan juga mencari pendanaan diluar itu. “Bisa saja menjual obligasi,” ungkap dia.

Sesuai pencapaian Fast Track Program (FTP) tahap II dengan kapasitas kebutuhan 17.000 MW, artinya, pembangunan proyek ini akan diperbanyak menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT). Namun kata Bambang, saat ini Indonesia masih membutuhkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

“Karena pembangunan relatif cepat, dan energi primer tersedia,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×