kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN bangun 16 SPKLU di berbagai kota besar di Indonesia


Senin, 13 Juli 2020 / 20:00 WIB
PLN bangun 16 SPKLU di berbagai kota besar di Indonesia
ILUSTRASI. Kebutuhan SPKLU: Pengemudi mengisi daya listrik kendaraan di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) Mall AEON, Tangerang, Banten. KONTAN/Baihaki/29/1/2020


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tetap mengoptimalkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia.

Vice President Public Relations PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri mengatakan, sejauh ini PLN telah membangun SPKLU sebanyak 16 titik di 10 lokasi yang tersebar di berbagai kota besar. Di antaranya Jakarta, Bandung, Tangerang, Semarang, Denpasar, dan Surabaya. Jumlah tersebut sebenarnya masih jauh dari target PLN yang hendak membangun 168 SPKLU di Indonesia pada tahun ini.

Baca Juga: Jalankan gasifikasi pembangkit listrik, PGN bangun klasterisasi infrastruktur LNG

Arsya menjelaskan, nilai investasi untuk pembangunan SPKLU sangat bergantung pada jenis SPKLU itu sendiri. Untuk SPKLU model normal charging, biaya investasinya ditaksir di kisaran Rp 200 juta. Sedangkan SPKLU model fast charging bisa menelan biaya investasi sekitar Rp 700 juta. “Bahkan untuk yang model ultra fast charging bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” imbuh dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/7).

Untuk membangun jaringan SPKLU, PLN turut mempertimbangkan rencana dari stakeholder terkait seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga pelaku bisnis dan industri transportasi dalam pengembangan kendaraan listrik. PLN juga sangat mempertimbangkan permintaan pasar agar pembangunan SPKLU menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam berita sebelumnya, PLN menggandeng 20 perusahaan dari berbagai bidang seperti jasa transportasi, produsen kendaraan, jasa keuangan, energi, hingga pusat perbelanjaan dan hiburan untuk mendorong efektivitas pembangunan SPKLU.

Di antaranya adalah Grab, Gojek, Bluebird, Transjakarta, Mobil Anak Bangsa (MAB), BYD, Pos Indonesia, Jasa Marga, Pertamina, Angkasa Pura, Pembangunan Jaya Ancol, Bank Central Asia, Lippo Mall, Nissan, BMW, DFSK, Mitsubishi, Prestige Image Motorcars, Gesits, dan BMW.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Perpres energi terbarukan masih pembahasan

Arsya memastikan, kerja sama dan koordinasi antara PLN dan 20 perusahaan tersebut tetap berjalan hingga kini. “Namun, mengingat kondisi pandemi Corona, realisasi kerja sama tersebut tidak secepat yang diharapkan,” sambungnya.

Lebih lanjut, PLN menawarkan skema kemitraan dalam membangun SPKLU. Salah satu skema tersebut adalah Company Owned Company Operated yang berarti PLN menginvestasikan dan mengoperasikan SPKLU secara mandiri. Ada pula skema Partner Owned Partner Operated (POPO) yang memungkinkan PLN melakukan kerja sama dengan investor dalam mengembangkan SPKLU.

Tidak menutup kemungkinan juga PLN melakukan inovasi terkait skema pembangunan SPKLU di kemudian hari. “Pada prinsipnya usulan-usulan skema akan kami bahas bersama-sama dengan pemerintah dan stakeholder yang bersangkutan,” jelas Arsya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×