Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) melaporkan terjadinya penurunan okupansi yang dialami 96,7% hotel sepanjang kuartal I 2025. Ini merupakan hasil survei terbaru pada April lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengatakan bahwa realita ini cukup mengkhawatirkan. Ia berharap pemerintah bisa segera menghadirkan stimulus atau insentif untuk mengurangi beban industri perhotelan.
"Harapan kami pemerintah DKI bisa memberikan stimulus ataupun insentif, terutama untuk perhotelannya, karena sekarang ini sedang mengalami situasi yang sangat berat," ujar Shinta di Gedung Balai Kota Jakarta, Selasa (27/5).
Baca Juga: Industri Perhotelan Jakarta Diterpa Ancaman PHK
Lebih lanjut, guna mendorong tingkat okupansi perhotelan kembali bangkit, Shinta menyoroti soal keseimbangan antara supply dan demand di industri perhotelan.
Bagaimana cara mendorong demand perhotelan meningkat, maka perlu stimulus yang bisa mendatangkan pelancong, misalnya dengan adanya diskon tarif pesawat.
Selain itu, sentimen yang bisa menggenjot okupansi perhotelan di Jakarta ialah segmen Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE). Menurutnya, segmen ini perlu makin ditingkatkan dengan diberi stimulus.
"Jadi gimana dari segi demand ini juga ada insentif untuk bisa memanfaatkan lebih banyak dari segi MICE ini, sehingga membantu juga kamar-kamar hotel dan fasilitas lainnya," lanjutnya.
Baca Juga: Pengamat: Efisiensi Belanja Pemerintah Berdampak Langsung bagi Bisnis Perhotelan
Sedangkan dari sisi supply. Shinta menilai cost atau biaya operasional untuk industri perhotelan saat ini cukup tinggi.Diharap adanya stimulus maupun keringanan, mulai dari pajak hingga biaya energi, termasuk listrik dan gas.
"Cost memang tinggi. Ada pajak-pajak yang nantinya harapan kami akan diberikan insentif, biaya ada pula biaya energy cost, biaya tenaga kerja dan lain-lain. Nah ini juga perlu untuk bisa mendapatkan perhatian supaya bisa biayanya ini ada penurunan," jelasnya.
Menurutnya untuk mendongkrak industri perhotelan bersemi kembali, dari segi demand maupun dari segi supply, juga perlu mendapatkan perhatian.
Selanjutnya: Brantas Abipraya Bangun Tanggul Pengaman Pantai NCICD, Cegah Rob di Jakarta
Menarik Dibaca: Ingin Kaya di 2025? Ini 5 Realita yang Harus Anda Tanggung, Tapi Layak Diperjuangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News