Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Haloni Jane Tbk (HALO) memperkuat penjualan ke pasar internasional. Strategi ekspansi pasar ekspor HALO telah mendongkrak kinerja keuangan pada periode tiga bulan pertama 2025.
HALO meraup penjualan sebesar Rp 51,11 miliar hingga Maret 2025. Penjualan HALO meningkat 67,24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan kuartal I-2024, yang kala itu sebesar Rp 30,56 miliar.
Lonjakan ini tak lepas dari kenaikan signifikan penjualan ekspor, yang meroket 1.168,70% (yoy) dari Rp 1,31 miliar menjadi Rp 16,62 miliar pada kuartal I-2025. Meski penjualan ekspor meroket, tapi kontribusi dari penjualan lokal masih dominan yakni sebesar Rp 34,48 miliar atau setara 67,46% dari total penjualan.
Penjualan lokal HALO juga mengalami pertumbuhan, naik 17,88% (yoy) dari Rp 29,25 miliar menjadi Rp 34,48 miliar. Sejalan dengan lonjakan penjualan, laba periode berjalan HALO ikut terbang setinggi 1.413,31% (yoy) dari Rp 358,27 juta menjadi Rp 5,42 miliar pada kuartal I-2025.
Baca Juga: Penjualan Ekspor Topang Kinerja Keuangan Haloni Jane (HALO)
Direktur Keuangan Haloni Jane, Taufan Kurniawan mengungkapkan kenaikan kinerja HALO terdongkrak oleh strategi penetrasi pasar global yang semakin efektif. HALO telah berhasil melakukan ekspansi pasar ekspor di luar kawasan Amerika Serikat, yakni ke Brasil, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
Brasil kini menjadi pasar utama bagi HALO dengan tingkat pengiriman 82% dari total ekspor pada tahun 2024. Pada kuartal I-2025, tingkat pengiriman ke Brasil naik menjadi 95,2%. Sisanya ditujukan ke pasar Asia seperti Korea Selatan, Taiwan dan Thailand.
HALO terus melakukan penetrasi pasar global untuk memasarkan produk ke berbagai negara, antara lain di kawasan Afrika dan Eropa.
"HALO memiliki kualitas produk medical gloves yang sangat baik, sehingga turut menjadi faktor penentu meningkatkan kepercayaan konsumen dan berkorelasi terhadap peningkatan kinerja," ungkap Taufan kepada Kontan.co.id beberapa hari lalu.
Secara sektoral, HALO juga menggelar ekspansi. Selain ke sektor kesehatan, HALO juga melakukan diversifikasi ke sektor makanan dan minuman (F&B). "Kami melihat terdapat peluang yang masih cukup besar pada sektor F&B seiring kesadaran masyarakat yang meningkat untuk dapat hidup lebih sehat," imbuh Taufan.
Di samping kenaikan penjualan, HALO juga memperbaiki performa keuangan melalui strategi cost management dan cost optimisation yang berjalan efektif. Tampak dari kenaikan gross profit margin dari 4,49% pada kuartal I-2024 menjadi 19,13% pada kuartal I-2025.
Pada periode yang sama, operating profit margin HALO juga melonjak dari hanya 1,73% menjadi 11,50%. Dengan berbagai capaian tersebut, HALO optimistis pendapatan pada tahun 2025 bisa terkerek naik antara 30% - 45% dibandingkan tahun lalu.
Sejalan dengan itu, HALO optimistis bisa kembali meraih laba bersih pada tahun ini, dengan proyeksi pertumbuhan bottom line antara 30%-45%. Sekadar mengingatkan, penjualan HALO menyusut 23,58% (yoy) dari Rp 231,08 miliar menjadi Rp 176,59 miliar sepanjang tahun 2024.
Baca Juga: Simak Strategi Haloni Jane (HALO) yang Bidik Penjualan Naik 45% di Tahun 2025
HALO pun berbalik menanggung kerugian Rp 8,15 miliar pada 2024, berbanding laba Rp 16,99 miliar pada tahun sebelumnya. Taufan optimistis HALO bisa mengerek naik pendapatan dan memperbaiki perolehan laba tahun 2025.
Selain strategi ekspansi penjualan, Taufan meyakini bahwa pelemahan daya beli masyarakat dan kurs rupiah tidak akan berdampak signifikan bagi industri sarung tangan. Apalagi, produk sarung tangan HALO berbahan baku utama lateks yang diperoleh dari dalam negeri.
Taufan mengungkapkan, produk HALO juga mendapatkan katalis positif dari kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang memprioritaskan produk lokal. Kebijakan ini ditegaskan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
"Kami tentu berharap pemerintah dapat mendukung pelaku usaha lokal, terutama yang berkomitmen untuk melakukan hilirisasi di dalam negeri. Pemerintah mesti mendukung, sehingga para pelaku usaha ini mendapat jaminan untuk diprioritaskan dibandingkan produk impor," tandas Taufan.
Selanjutnya: Masih Sempat Dapat Dividen, Cum Date POWR, BBLD, PTPS Hari Ini (27/5)
Menarik Dibaca: Masih Sempat Dapat Dividen, Cum Date POWR, BBLD, PTPS Hari Ini (27/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News