Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membangun 47 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas mini untuk memenuhi kebutuhan listrik di 47 daerah perbatasan yang mengalami defisit listrik.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengatakan, seluruh PLTD mini tersebut telah dimasukkan PLN dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Diperkirakan, proyek ini akan menelan dana sekitar Rp 1 triliun.
Ia menyebutkan, pembangunan satu PLTD Mini itu di desain hanya berkapasitas 60 Megawatt (MW). “Walaupun hanya sedikit, tapi itu menyangkut hajat masyarakat terpencil,” kata dia di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (18/12).
Menurut Nur, Menteri ESDM Sudirman Said mendukung pembangunan PLTD mini ini. Menteri juga akan engoreksi aturan mengenai larangan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terkait pembangunan pembangkit baru.
“Aturan menteri yang lalu menyebutkan bahwa pembangunan pembangkit baru tidak diperbolehkan menggunakan BBM tetapi gas, tetapi untuk mendukung kebutuhan daerah terpencil Menteri akan mengkoreksi kembali,” jelas dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman mengatakan, Kementerian ESDM berkomitmen mengatasi kekurangan listrik. Kementerian juga telah membentuk tim untuk mempercepat penambahan listrik.
Dari 47 lokasi terluar yang akan dibangun PLTD mini, kata Jarman, ada 9 daerah yang mengalami defisit listrik. Di antaranya, Sumatera Utara dan Sulawesi Utara. Untuk jangka pendek, Kementerian ESDM akan melakukan sewa pembangkit listrik dan sembari menyiapkan atruan pelarangan penggunaan solar untuk pembangkit listrik baru. “Kita boleh menggunakan BBM untuk wilayah perbatasan. Tetap kita tidak boleh melepas semangat pemakaian gas,” kata Jarman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News