kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN beli listrik 20 MW dari PLTG Rengat


Senin, 12 September 2011 / 13:31 WIB
PLN beli listrik 20 MW dari PLTG Rengat
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) menjalin kerjasama pembelian listrik dengan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Prastiwahyu Trimitra Engineering, dan PT Navigat Energy. Konsorsium yang terbentuk sejak 4 Mei 2011 lalu bekerjasama dengan PLN dalam pengembangan bisnis penyewaan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 20 MW di Rengat, Tanah Merah, Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hilir Riau.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kontrak antara PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau dengan konsorsium Wijaya Karya pada Selasa pekan silam (6/9) di Jakarta. Yuliana Triwijayanti, Staf Relasi Media Wijaya Karya mengatakan kerjasama pengembangan PLTG ini merupakan upaya PLN Riau dan Kepri dalam mengoptimalkan penyerapan gas yang telah ada di daerah tersebut. Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan mengganti bahan bakar minyak yang saat ini relatif mahal menjadi bahan bakar gas.

"Wijaya Karya dan anggota konsorsium lainnya membangun PLTG tersebut dengan sistem build, operate, dan own (BOO) yaitu membangun, mengoperasikan, dan akan memiliki pembangkit tersebut. Dengan demikian nantinya PLN akan menyewa dengan membayar listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut," ujar Yuliana dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Senin (12/9).

PLN akan membeli listrik dari PLTG Rengat sebesar Rp 335 per kilowatt per jam (kWH). Selain membeli listrik yang dihasilkan, menurut Yuliana PLN juga akan menyediakan gas yang menjadi bahan bakar pembangkit tersebut.

Menurutnya, konstruksi PLTG Rengat memakan investasi hingga Rp 128 miliar. "Jangka waktu pembangunan proyek mencapai 180 hari kalender terhitung dari 26 Agustus 2011," jelasnya. Sedangkan jangka waktu operasional proyek mencapai tujuh tahun, terhitung setelah proyek menghasilkan listrik terakhir.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×