Reporter: Petrus Dabu | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) menjalin kerjasama pembelian listrik dengan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Prastiwahyu Trimitra Engineering, dan PT Navigat Energy. Konsorsium yang terbentuk sejak 4 Mei 2011 lalu bekerjasama dengan PLN dalam pengembangan bisnis penyewaan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 20 MW di Rengat, Tanah Merah, Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hilir Riau.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kontrak antara PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau dengan konsorsium Wijaya Karya pada Selasa pekan silam (6/9) di Jakarta. Yuliana Triwijayanti, Staf Relasi Media Wijaya Karya mengatakan kerjasama pengembangan PLTG ini merupakan upaya PLN Riau dan Kepri dalam mengoptimalkan penyerapan gas yang telah ada di daerah tersebut. Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan mengganti bahan bakar minyak yang saat ini relatif mahal menjadi bahan bakar gas.
"Wijaya Karya dan anggota konsorsium lainnya membangun PLTG tersebut dengan sistem build, operate, dan own (BOO) yaitu membangun, mengoperasikan, dan akan memiliki pembangkit tersebut. Dengan demikian nantinya PLN akan menyewa dengan membayar listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut," ujar Yuliana dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Senin (12/9).
PLN akan membeli listrik dari PLTG Rengat sebesar Rp 335 per kilowatt per jam (kWH). Selain membeli listrik yang dihasilkan, menurut Yuliana PLN juga akan menyediakan gas yang menjadi bahan bakar pembangkit tersebut.
Menurutnya, konstruksi PLTG Rengat memakan investasi hingga Rp 128 miliar. "Jangka waktu pembangunan proyek mencapai 180 hari kalender terhitung dari 26 Agustus 2011," jelasnya. Sedangkan jangka waktu operasional proyek mencapai tujuh tahun, terhitung setelah proyek menghasilkan listrik terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News