Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT PLN berencana membeli tujuh kapal pengangkut batubara. Langkah ini dilakukan setelah PLN mengakuisisi saham PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (PBA), badan usaha milik negara di bidang pelayaran.
Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengatakan rencana pembelian tujuh kapal tersebut bisa terealisasi dengan syarat PT Pelayaran Bahtera memperbaiki manajemennya. Karena itu, dia mengatakan, program utama yang dilakukan adalah menata kembali manajemen perusahaan pelayaran itu.
Setelah penataan kembali, PLN akan mengevaluasi apakah manajemen bisa melakukan misinya dengan baik. "Kalau bisa menjalankan misi PLN dengan baik kami akan terus perbesar karena memiliki satu kapal tidak cukup. Minimal untuk bisa melaksanakan misi PLN harus bisa memiliki paling tidak tujuh kapal,” ujar Dahlan saat ditemui KONTAN di sela-sela acara Khatam Al-Quran di kantor PLN Cabang Gambir, Sabtu (6/8).
Dahlan mengatakan PLN tidak akan menggelontorkan dana pembelian kapal baru selama belum ada perbaikan manajemen di PBA.
Sayangnya, Dahlan enggan mengungkapan total investasi yang sudah disiapkan PLN untuk membeli tujuh unit kapal tersebut. “Saat ini baru akan beli satu,” ujarnya.
Yang pasti, katanya, dana pembelian kapal tersebut berasal dari dana sendiri PLN. Menurutnya, dana tersebut bukan dari penjualan obligasi US$ 2 miliar yang akan diterbitkan dalam waktu dekat ini.
Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji mengatakan ke depan pengakutan batubara PLN semakin meningkat seiring dengan pengembangan PLTU-PLTU baru. Tahun ini saja kata dia pengangutan batu bara PLN sebanyak 45 juta ton."Lima tahun lagi bisa saja 85 juta ton, terus meningkat,"ujarnya.
Katanya, PBA sudah sejak 1985 mengangkut batubara milik PT Bukit Asam dari Tarahan, Lampung ke PLTU Suralaya."Mulai bulan lalu angkut batubara ke PLTU Tanjung jati B di Jepara,"ujarnya.
Meski PBA sudah menjadi anak usaha PLN, dia bilang pihaknya akan tetap bekerja sama dengan perusahaan pengangkutan lainnya untuk mengangkut batubara."Tetap ada perusahaan lain, karena nanti ada PLTU-PLTU baru yang akan dibangun dan kebutuhan batubara pasti meningkat,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News