kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN beri tegangan pertama untuk GITET 500 kV Mandirancan dan Bandung Selatan


Kamis, 14 Mei 2020 / 14:02 WIB
PLN beri tegangan pertama untuk GITET 500 kV Mandirancan dan Bandung Selatan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil melakukan pemberian tegangan pertama atau energize pada dua Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) 500 kiloVolt (kV) yaitu diameter 3-4 Extension GITET 500 kV Mandirancan di Kabupaten Kuningan dan diameter 5-6 Extension GITET 500 kV Bandung Selatan di Kabupaten Bandung.

Sebagai informasi, GITET Mandirancan dan GITET Bandung Selatan merupakan proyek strategis nasional dan berperan penting untuk meningkatkan keandalan listrik di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Terima suntikan PMN sebesar Rp 5 triliun, PLN: Untuk penugasan melistriki 433 desa

“Di tengah pandemi corona, kami bersyukur GITET Mandirancan Extension dan GITET Bandung Selatan Extension dapat selesai tepat waktu dan sudah berhasil dialiri listrik,” ujar General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (JBT) II PLN Eko Priyantono Aviantoro, dalam siaran pers PLN, Kamis (14/5).

GITET Mandirancan berperan penting untuk menyalurkan daya listrik dari arah PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang ke arah Indramayu dan Bandung Selatan, termasuk wilayah Ujungberung.

Sementara itu, GITET Bandung Selatan memiliki peran menghubungkan SUTET 500 kV Mandirancan—Banding Selatan dengan SUTET 500 kV Tasik—Depok, sehingga SUTET 500 kV Jalur Utara akan terhubung dengan SUTET 500 KV Jalur Selatan.

Hal ini tentu akan meningkatkan keandalan di sistem Jawa—Bali dan meningkatkan kapasitas penyaluran tenaga listrik, khususnya dari Timur dan Barat Jawa. “Kami berharap dengan beroperasinya GITET extension ini dapat meningkatkan keandalan listrik di sistem Jawa-Bali,” kata Eko.

Dalam proses pengerjaan proyek ini, PLN selalu memperhatikan protokol kesehatan di lingkungan proyek berhubung Indonesia sedang dilanda pandemi Corona. Caranya dengan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum bekerja, penyediaan alat pelindung diri, masker, hand sanitizer atau tempat cuci tangan, serta menyemprotkan disinfektan di lokasi kerja, kendaraan, dan peralatan kerja.

Baca Juga: Obligasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 1,73 triliun tercatat di BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×