Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Nusantara Power selaku subholding tengah mempersiapkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata. PLTS berkapasitas 145 MWac atau setara 192 MWp ini akan menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
Konsorsium PLTS Cirata merupakan kerjasama antara PLN NP melalui anak usahanya, PLN Nusantara Renewables dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar. PLN Nusantara Renewables memiliki porsi saham mayoritas sebesar 51% sedangkan 49% sisanya dimiliki Masdar. PLTS ini sendiri akan mulai beroperasi di tahun 2023 ini.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah mengatakan, latar belakang terwujudnya proyek ini serta potensi yang didapatkan dari pembangkit ramah lingkungan ini.
“Kami berkomitmen mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 melalui berbagai opsi strategis. Melalui PLTS Terapung ini, akan dapat menyerap 214.000 ton karbon dikoksida tiap tahunnya,” terang Ruly dalam keterangan resmi, Selasa (29/8).
Baca Juga: PLTS Terapung Cirata Segera Beroperasi, Nilai Proyek Mencapai US$ 18,8 Miliar
Adapun, investasi untuk proyek ini mencapai sekitar US$ 143 juta. PLN NP memperkirakan kebutuhan investasi mencapai sekitar US$ 1 juta untuk setiap 1 MW listrik.
Sindikasi tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank adalah pihak-pihak yang turut serta mendanai pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini.
Proyek ini akan membawa dampak positif, di antaranya akan meningkatkan bauran EBT di Indonesia, meningkatkan iklim investasi, membuka lapangan kerja domestik, dan menyerap tenaga kerja lokal mencapai 1.200 orang
Pembangunan proyek strategis nasional yang juga masuk dalam pilar “GREEN” transformasi PLN ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025.
Selain dari sisi pengembangan EBT, PLTS Terapung yang ditargetkan bisa menghasilkan energi 245 juta kWh per tahunnya ini memegang peranan penting dalam elektrifikasi dan sisi pengembangan Sumber Daya Manusia. Pembangkit yang menempati area seluas kurang lebih 200 hektare di Waduk Cirata ini akan memasok listrik untuk 50.000 rumah.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Harga Gas Konversi PLTD ke PLTG Boleh Diatas US$ 6 Per MMBTU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News