kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

PLN Sebut Penggunaan Motor Listrik Hemat Biaya Operasional Hingga Hampir 80%


Jumat, 25 Agustus 2023 / 14:03 WIB
PLN Sebut Penggunaan Motor Listrik Hemat Biaya Operasional Hingga Hampir 80%
ILUSTRASI. PT PLN (Persero) menyebut penggunaan motor listrik selain ramah lingkungan juga lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT PLN (Persero) menyebut penggunaan motor listrik selain ramah lingkungan juga lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.

Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN Tonny Bellamy mengatakan, saat ini penggunaan kendaraan listrik menjadi pilihan strategis karena masyarakat turut serta dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.

"Selain itu, keuntungan yang didapat setelah beralih menggunakan kendaraan listrik adalah dapat menghemat biaya operasional hampir 80%," kata Tonny dalam keterangan resmi, Jumat (25/8).

Tonny menyebut, perbandingannya cukup jauh. Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kilowatt hour (kWh), hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk mobil listrik. Sedangkan, jika menggunakan BBM, maka harus menghabiskan sekitar Rp 13.000 untuk menempuh jarak yang sama.

Baca Juga: Kementerian ESDM Ubah Formula Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik

Tonny juga menjelaskan soal adanya perdebatan mengenai  efektivitas penurunan emisi penggunaan kendaraan listrik mengingat sumber listrik yang ada di Indonesia saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Ada masyarakat yang bilang percuma berpindah ke kendaraan listrik, namun sumber listriknya 60% masih dari PLTU, ini perlu diedukasi. Penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi hari ini akan mengurangi 50% emisi. Apalagi ke depan kita sedang melakukan transisi energi dan ke depan penggunaan energi ramah lingkungan akan terus meningkat," ungkap Tonny.

Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,2 kg CO2e.

Tonny juga menegaskan komitmen PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan terus membangun infrastruktur yang memadai di tanah air.

Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di tanah air.

"PLN juga menyediakan layanan home charging yang memudahkan pengguna melakukan pengisian daya di rumah. Masyarakat tidak perlu risau kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap,” imbuh Tonny.

Baca Juga: Kualitas Udara Jabotabek Buruk, Ini Rencana Pemerintah Mulai WFH hingga 4 in 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×