Reporter: Asih Kirana Wardani | Editor: Uji Agung Santosa
NANNING (CHINA). Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, saat dijumpai di tengah-tengah acara China ASEAN Expo (19/10) mengatakan, tahun ini PLN akan menenderkan sebanyak 40 proyek PLN. PLN akan mengundang investor dari berbagai negara.
"Terutama dari China, Korea, Jepang, dan Jerman," kata Dahlan (19/10).
Di antara 40 proyek yang ditenderkan itu, lima berada di Sumatra Selatan, lima sampai enam proyek di Kalimantan, dan tiga sampai empat proyek di Sulawesi.
Dahlan memperkirakan, nilai proyek-proyek yang ditenderkan tersebut mencapai Rp 50 triliun. "Tahun ini semua harus sudah ada pemenang tender proyeknya, termasuk yang di Pemalang, Jawa Tengah," ujar Dahlan.
Proyek di Pemalang tersebut merupakan tender dengan nilai terbesar. Pembangkit ini nantinya memiliki kapasitas 1.000 MW. "Belum ada proyek sebesar ini di Indonesia, nilainya saja Rp 20 triliun. Kita sebut very critic critical project," katanya.
Pembangunan pembangkit listrik di Pemalang, Jateng, itu diharapkan bisa berjalan mulai tahun depan dan selesai dalam empat tahun ke depan.
Dahlan menghitung, jika semua proyek berhasil ditenderkan, pasokan listrik akan bertambah sebanyak 6.000 MW. Pembangunannya sendiri berlangsung bertahap dan akan selesai dalam tiga hingga empat tahun. "Saat ini PLN memiliki total pasokan 30.000 MW, ditambah proyek 10.000 MW dan nanti 6.000 tersebut," kata Dahlan.
Dalam kesempatan tersebut, Dahlan juga mengungkapkan, pagi ini telah ditandatangani MOU untuk pembangunan pembangkit listrik di Celukan Bawang, Bali antara PT Bali Energy dan Huatian, investor dari China. "Tapi, ini di luar proyek PLN ya, ini proyek B to B," katanya.
Proyek tersebut bernilai Rp 3 triliun dan pembangunannya dimulai tahun depan. Proyek ini diharapkan mencukupi kebutuhan listrik di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News