kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN Siapkan Dana Rp 15.000 Triliun untuk Belanja Infrastruktur Listrik Hingga 2060


Rabu, 23 November 2022 / 15:03 WIB
PLN Siapkan Dana Rp 15.000 Triliun untuk Belanja Infrastruktur Listrik Hingga 2060
PLN Siapkan Dana Rp 15.000 Triliun untuk Belanja Infrastruktur Listrik Hingga 2060


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (persero/PLN) siap menggelontorkan dana hingga Rp 15.000 triliun sampai 2060 untuk belanja kebutuhan infrastruktur kelistrikan di dalam negeri.  Jika dikalkulasikan maka setiap tahunnya PLN akan mengalirkan dana lebih dari Rp 300 triliun. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan pihaknya sudah melakukan asesmen dengan Kementerian ESDM dimulai dari hari ini hingga 2060 ada investasi Rp 15.000 triliun. 

“Bayangkan pak kalau (komponen infrastruktur kelistrikan) ini diimpor nanti pertumbuhan ekonominya ada di negara lain,” jelasnya di acara PLN Local Content Movement for The Nation (Locomotion) 2022, Rabu (23/11). 

Darmawan menjelaskan, setiap tahunnya PLN mengalokasikan belanja tiap tahun senilai Rp 300 triliun di mana Rp 200 triliun dibelanjakan untuk industri di dalam negeri.  “Pekerja yang hidup di dalam ekosistem ini ada lebih dari 4 juta pekerja,” terangnya. 

Baca Juga: Kelebihan Daya Tidak Membuat Harga Listrik Lebih Murah, Ini Sebabnya

Darmawan menyatakan, selama pandemi Covid-19 permintaan industri komponen kelistrikan ke PLN mengalami penurunan. Namun saat ini, permintaan sudah mulai bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Dalam dua tahun terakhir ini, Darmawan mengungkapkan, sudah ada pabrik yang memproduksi sejumlah komponen kelistrikan PLN di dalam negeri. 

Dia memberikan gambaran, saat ini sudah ada pelaku usaha lokal yang mengembangkan teknologi dari luar negeri dengan skema reverse engineering atau rekayasa ulang. 

Lewat skema ini, ada komponen kelistrikan yang jika diimpor harganya mencapai Rp 1,4 miliar tetapi begitu direkayasa ulang harganya bisa ditekan hingga menjadi Rp 150 juta saja. 

Setelah itu berhasil melaksanakan rekayasa ulang, Darmawan mengharapkan adanya pengembangan inovasi di dalam negeri. PLN  sudah mengarahkan tim untuk mengapresiasi inovasi demi mendukung kapasitas nasional. 

Baca Juga: Ingin Kokohkan Kinerja, Total Bangun Persada (TOTL) Bidik Proyek Data Center

“Dalam proses ini perlu dibangun rantai pasok baru. Contoh trafo ada yang local content hanya 26% ternyata bahan bakunya masih harus diimpor,” ungkapnya. 

Maka itu, strategi untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) trafo, PLN menjalin kerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) untuk mengamankan pasokan silicon steel. 

Selain itu, PLN juga menjajaki kerja sama dengan PT Pertamina Lubricant untuk mendapatkan pasokan oli berkualitas dari dalam negeri. 

“Selama ini oli juga masih diimpor karena kebutuhan oli (untuk trafo) berbeda dengan oli biasa, tidak boleh ada impurities,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×