Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, PLN saat ini masih fokus pada pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT di wilayah yang memiliki biaya pokok penyediaan (BPP) tinggi. Pada umumnya, daerah-daerah seperti itu cenderung berada di wilayah pelosok.
“Ke depan kami ingin EBT tak hanya berada di wilayah terpencil,” ujar dia.
PLN juga menyambut baik rencana penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) terkait harga jual EBT dari pengembang swasta ke PLN. Perpres ini dibentuk dengan sistem feed in tariff yang memungkinkan harga jual listrik ditentukan berdasarkan biaya produksi energi terbarukan.
Baca Juga: Skema Feed in Tariff EBT disiapkan, ini kata pengusaha
Darmo menyebut, PLN sudah memiliki visi untuk terus meningkatkan penggunaan EBT di pembangkit listrik yang dimilikinya. “Pemerintah juga mendukung PLN untuk lebih memanfaatkan EBT,” tambahnya.
Ia pun menganggap wajar apabila nantinya Perpres tersebut mematok harga jual EBT di level yang tinggi. Pasalnya, harga EBT sendiri bersifat fleksibel. Jenis energi terbarukan dan tingkat kesulitan pembangunan pembangkit bisa mempengaruhi harga EBT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News