kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Politeknik LPP Yogyakarta kerjasama dengan Aprobi dan Apolin perkuat SDM hilir sawit


Sabtu, 27 Februari 2021 / 19:33 WIB
Politeknik LPP Yogyakarta kerjasama dengan Aprobi dan Apolin perkuat SDM hilir sawit
Politeknik LPP Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dua asosiasi hilir sawit yaitu Aprobi dan Apolin yang berlangsung virtual, Sabtu (27/2/2021).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Politeknik LPP Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan dua asosiasi hilir sawit yaitu Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) dan Asosiasi Produsen Oleochemicals Indonesia (Apolin) yang berlangsung virtual, Sabtu (27/2021). 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Muhamad Mustangin, Direktur Politeknik LPP Yogyakarta dengan Rapolo Hutabarat,Ketua Umum Apolin dan MP Tumanggor, Ketua Umum Aprobi. 

Mustangin mengatakan, penandatanganan MoU ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di Politeknik LPP sehingga menghasilkan lulusan sesuai tuntutan dunia kerja khususnya hilir kelapa sawit.

Sementara itu, sektor industri khususnya hilir kelapa sawit akan memperoleh sumber daya manusia sesuai kapasitas dan kapabilitas yang diharapkan. "Kami ucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Aprobi dan Apolin untuk penandatanganan MoU ini,” ujar Mustangin dalam keterangannya, Sabtu (27/2). 

Baca Juga: Apolin jalin kerjasama dengan Politeknik ATI Padang kembangkan SDM industri

Ia mengatakan target MoU ini akan memiliki kurikulum sejalan kebutuhan industri hilir sawit sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri. Lalu ada dukungan Aprobi dan Apolin berkaitan D3 sampai S1 terapan yang memerlukan dukungan industri. Selain itu, mahasiswa akan memperoleh tempat magang sehingga mereka mengetahui proses produksi di dalam industri. 

“Harapan kami, ada tenaga pengajar dari Aprobi dan Apolin yang berbagi pengetahuan dan update informasi, sehingga dapat memperkaya materi dan sistem pengajaran,” ujarnya.

Sementara itu Rapolo mengatakan, MoU INI sangat strategis, mengingat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dari segala aspeknya merupakan keharusan bagi setiap bangsa dalam menjawab berbagai tantangan, khusunya tantangan yang akan datang. MoU Apolin dengan LPP Politeknik Yogyakarta berkaitan empat aspek yaitu penyusunan kurikulum pendidikan, pengiriman dosen tamu, training dosen, dan magang.

Selain itu, lanjut dia, permintaan produk dasar oleochemical Indonesia juga terus meningkat setiap tahunnya. Industri oleochemical di Indonesia saat ini memiliki kapasitas 11,3 juta ton per tahun. Adapun produk oleochemical saat ini terdiri dari lima kelompok utama, fatty acid, fatty alcohol, metil ester, gliserol dan soap noodle.

Baca Juga: Apolin optimistis kinerja industri oleokimia bertumbuh semakin positif pada 2021

"Melihat permintaan global yang tumbuh positif, kami dari Apolin mengajak perguruan tinggi  bersama-sama mencari, menggali dan mengembangkan berbagai teklongi unggul dan beragam untuk produk olechemical yang sangat dibutuhkan industri global," ujar Rapolo.

Irma Rachmania, Ketua Bidang Pemasaran Dan Promosi Aprobi menuturkan penandatanganan kerjasama sangat penting baik Poltek LPP Yogyakarta dan APROBI untuk memperkuat kompetensi dan daya saing lulusannya. 

“Perjanjian ini semakin mendukung industri sawit khususnya energi terbarukan. Kerjasama ini meningkatkan daya saing industri dan terutama kesejahteraan Indonesia,” ujar Irma yang mewakili pengurus Aprobi saat memberikan sambutan.  

Ia mengharapkan MoU ini semakin memperkuat kerjasama baik Aprobi dan LPP Yogyakarta.”Apresiasi tinggi kepada LPP  yang memberikan kesempatan APROBI untuk penandatanganan MoU ini,” ujarnya. 

Sementara itu, Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berpesan supaya MoU dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: Apolin minta pemerintah mengawasi implementasi harga gas US$ 6 per mmbtu

“Upaya dilakukan LPP Yogyakarta, Aprobi dan Apolin dapat mendorong akselerasi bisnis dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat keseluruhan,” jelasnya. 

Wikan Sakarinto Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik kerjasama yang sangat strategis ini antara dunia usaha dan lembaga pendidikan di sektor perkebunan karena dapat meningkatkan kemampuan tidak sebatas pangan melainkan energi terbarukan.

“Ke depan, generasi muda harus diyakinkan bahwa sektor pertanian maupun perkebunan ini sangat menjanjikan. Disinilah, LPP Yogyakarta dapat memainkan peranan sebagai politeknik penggerak. Perlu kampanye oleh LPP dan lembaga pendidikan SDM perkebunan lainnya,” pinta Wikan.

Selanjutnya: Ekspor pertanian masih naik di tengah pandemi, pengamat: Bukti tetap jadi andalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×