Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau dengan garis pantai mencapai, 95.181 kilometer (km) sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan penting dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena potensinya sangat besar.
Nilai potensi dan kekayaan sumber daya alam yang terdapat pada sektor kelautan dan perikanan diproyeksikan mencapai US$ 171 miliar. Lebih rinci nilai potensi tersebut meliputi perikanan US$ 32 miliar, wilayah pesisir US$ 56 miliar, bioteknologi US$ 40 miliar, wisata bahari US$ 2 miliar, minyak bumi US$ 21 miliar, dan transportasi laut US$ 20 miliar.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan, dengan besarnya potensi tersebut sudah sepatutnya Indonesia membutuhkan infrastruktur maritim yang mumpuni. Sebab, melalui penguatan infrastruktur maritim, wilayah pantai di seantero Nusantara dapat terhubungkan.
Seiring dengan itu, KKP telah menjalankan program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) tahap pertama di Kawasan Timur Indonesia yakni koridor Sulawesi-Jawa. Tak ketinggalan, guna melancarkan proses pembangunan sistem logistik ikan nasional, KKP memperkuat sarana di pelabuhan perikanan di berbagai daerah di Tanah Air.
Selain itu untuk memperkuat kinerja logistik ikan nasional, KKP berkonsistensi membenahi pelabuhan perikanan. Tercatat saat ini, di seluruh Indonesia telah dibangun 816 unit Pelabuhan Perikanan.
Pelabuhan tersebut terdiri dari 6 Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS), 14 Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), 45 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), 749 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan 2 pelabuhan perikanan swasta. “SLIN menjadi solusi guna meningkatkan konektivitas nasional berbasis maritim, dalam menunjang pergerakan dan pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan,” tutur Sjarief, dalam siaran persnya, Jumat (24/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News