Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Begitu juga dengan pendapatan dan laba bersih, PP Properti juga membidik pertumbuhan 20%-30% di 2017. Mereka optimistis target tersebut akan tercapai karena pasar properti segmen menengah yang jadi sasaran PPRO masih berkembang.
Selain meluncurkan proyek baru, PPRO juga berkomitmen akan terus melanjutkan ekspansi lahan dan proyek recurring income. Tahun depan, anak usaha PTPP ini menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi lahan dengan target sekitar 70 ha dan membangun satu hotel di Lombok serta melanjutkan pembangunan dua mall agar segera beroperasi di tahun depan.
Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO mengatakan sekitar Rp 500 miliar capex tersebut akan diperoleh dari dana right issue yang akan segera mereka gelar pada kuartal I 2017. Sementara sebagian lagi akan didanai dari penerbitan obligasi atau MTN.
Perusahaan properti ini akan melakukan right issue seiring dengan adanya penambahan modal dari PTPP sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan proyek Hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Mereka menargetkan bisa mengantongi dana righ issue sekitar Rp 1,52 triliun.
Galih bilang, pengembangan MBR tidak akan dikerjakan oleh PPRO tetapi akan digarap oleh sister company mereka yakni PT PP Precast. Sehingga dana yang bisa mereka pakai untuk ekspansi hanya dari dana right issue yang diperoleh dari pemilik saham publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News