Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) melaksanakan penandatanganan kontrak jual beli melalui skema imbal dagang business to business dengan Cluster de I+D y TICs del Estado de Mexico.
Kesepakatan perdagangan berupa komoditi canola oil dari Meksiko dan rempah-rempah dari Indonesia dengan nilai transaksi sebesar US$ 150 ribu yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan pada gelaran Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI - DE) pada Senin (25/10/2021).
Kontrak ditandatangani Direktur Komersial dan Pengembangan PPI, Andry Tanudjaja dan Direktur Cluster de I+D y TICs Myrhge del Carmen Spross Barcenas yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dan Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana secara daring.
Turut hadir secara daring Duta Besar RI di Mexico Cheppy T. Wartono dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico Husodo Kuncoro Yakti.
Baca Juga: PPI buka pasar Belanda dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) Digital Edition
Lebih lanjut, dalam kerja sama imbal dagang dengan PPI - Cluster de I+D y TICs tersebut, Indonesia akan mengekspor rempah-rempah dan mi instan untuk diimbal dagangkan dengan empat produk dari Meksiko, yaitu biji wijen, minyak wijen, minyak kanola, dan minyak alpukat.
Program ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar produk Indonesia di luar negeri, memasarkan produk baru, memberikan on top/additional ekspor, dan sebagai solusi penghematan devisa negara dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih harus diimpor.
"Kami sangat berbahagia dan sangat berterima kasih dengan semua pihak, pada hari ini kita dapat merealisasikan Penandatanganan Perjanjian Jual Beli dalam rangka imbal dagang Business to Business (B2) antara PPI dengan Cluster de I+D y TICs," ungkap Nina Sulistyowati Direktur Utama PPI dalam keterangannya, Rabu (26/10).
Penandatanganan kontrak jual beli ini dapat terealisasi atas dukungan penuh dari berbagai pihak serta pemangku kepentingan terkait, yang meliputi Kementerian BUMN, Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Bank BNI, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), perwakilan Pemerintah Meksiko (Secretaria De Desarrollo Economico/SEDECO dan Pemerintah Negara Bagian Meksiko/Estado de Mexico).
Baca Juga: PPI kembali jadi distributor eksklusif pupuk Petrokimia Gresik
Program imbal dagang business to business ini sebagai salah satu strategi inisiatif dalam pemulihan ekonomi melalui roadmap BUMN dalam melakukan percepatan ekspor nasional.
Sejalan dengan pembentukan holding BUMN industri pangan, melalui penggabungan BGR ke dalam PPI diharapkan menghasilkan integrasi penguatan posisi New PPI menjadi end to end service provider di bidang trading dan logistic yang terdigitalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News