kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Produksi Aluminium Inalum Melejit 27,61% pada 2024, Mencapai 274.230 Ton


Selasa, 17 Juni 2025 / 12:30 WIB
Produksi Aluminium Inalum Melejit 27,61% pada 2024, Mencapai 274.230 Ton
ILUSTRASI. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatatkan sepanjang 2024 produksi aluminium mencapai 274.230 ton, naik 27,61% dibanding tahun sebelumnya


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatatkan sepanjang 2024 produksi aluminium mencapai 274.230 ton, naik 27,61% dibanding tahun sebelumnya. Volume penjualan juga tumbuh 25,55% menjadi 276.381 ton.

Direktur Utama Inalum Melati Sarnita mengatakan, kinerja ini menjadi pijakan penting dalam memperkuat posisi Inalum sebagai pemain utama hilirisasi aluminium nasional.

"Kami terus fokus menjaga produktivitas sekaligus membangun fondasi bisnis yang berkelanjutan," kata Melati dalam keterangan resmi, Selasa (17/6).

Dari sisi keuangan, Inalum membukukan pendapatan sebesar US$ 716,9 juta dengan EBITDA mencapai US$ 179,2 juta dan laba bersih US$ 123,7 juta. Total aset perusahaan tercatat sebesar US$ 2,47 miliar.

Baca Juga: Inalum Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Melati Sarnita Naik Jadi Dirut

Adapun, kontribusi kepada negara juga terus ditingkatkan dengan menyetor pajak dan kewajiban nonpajak sebesar US$ 70,9 juta, serta merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 28,09 miliar.

Melati menambahkan, Inalum kini fokus mempercepat hilirisasi melalui proyek strategis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini diharapkan memperkuat rantai pasok aluminium nasional dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku.

“Dengan dukungan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, INALUM optimistis menjadi penggerak utama industri aluminium nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” pungkas Melati.

Selanjutnya: Transformasi Harsya ke Pivot, Solusi Baru untuk Sistem Pembayaran B2B

Menarik Dibaca: Transformasi Harsya ke Pivot, Solusi Baru untuk Sistem Pembayaran B2B

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×