Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi batubara di Indonesia diproyeksi meningkat pada 2025, dengan target produksi melebihi 730 juta ton di 2024. Pasalnya, realisasi produksi batubara pada 2024 tercatat mencapai 830 juta ton, mengindikasikan potensi kenaikan target tahun ini.
Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengungkapkan, target produksi pada tahun ini diperkirakan bakal naik.
“Hal ini mengacu pada realisasi tahun 2024 yang mencapai 830 juta ton. Selain itu juga ada faktor peningkatan permintaan di dalam negeri,” kata Gita kepada Kontan beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Gita bilang bergabungnya Indonesia ke forum ekonomi BRICS, bakal memperkuat ekspor batubara Indonesia ke negara seperti China dan India.
“China dan India adalah importir batubara termal terbesar dari Indonesia,” ujar Gita.
Baca Juga: Pengamat: Revisi UU Minerba Tidak Ada Urgensi
Kondisi ini memberi peluang signifikan bagi emiten jasa pertambangan untuk memperbesar kontribusi mereka di sektor ini. Entitas pertambangan grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), menargetkan produksi batubara klien mencapai 150 juta – 152 juta ton tahun ini.
Volume pemindahan lapisan penutup atau overburden removal juga diproyeksikan stabil di level 1,2 miliar – 1,3 miliar bank cubic meter (bcm).
Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis mengatakan, perusahaan tetap optimis dapat menjaga stabilitas kinerjanya. Dengan dukungan dari permintaan yang stabil dan efisiensi operasional yang terus ditingkatkan, perusahaan percaya target ini dapat tercapai.
"Proyeksi produksi batubara klien yaitu 150-152 juta ton dan OB removal sebesar 1.2-1.3 miliar bcm," kata Sara kepada Kontan, Senin (20/1).
Sementara itu, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) memasang target signifikan untuk 2025 dengan volume overburden removal sebesar 35 juta bcm dan produksi batubara (coal getting) sebanyak 6 juta ton. Permintaan yang tinggi dari Tiongkok, ASEAN, serta kebutuhan energi domestik m?njadi pendorong utama.
Corporate Secretary MYOH Ahmad Zaki mengatakan, perusahaan telah menyiapkan belanja modal sebesar USD 13 juta untuk mendukung pencapaian tersebut. Dana tersebut akan digunakan untuk optimalisasi unit operasional dan pengelolaan suku cadang yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pemerintah Mengerek Volume DMO Batubara
Ahmad juga menegaskan bahwa strategi perusahaan bertumpu pada tiga pilar: menjaga stabilitas pendapatan, mengembangkan lini bisnis baru, dan meningkatkan kompetensi organisasi.
“Kami optimis bahwa strategi komprehensif ini akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan Samindo Resources, sekaligus memposisikan kami sebagai mitra terpercaya dalam industri jasa pertambangan di Indonesia,” ujar Ahmad, Selasa (21/1).
Adapun, PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) juga menyoroti optimisme terhadap prospek industri jasa pertambangan pada 2025. Direktur TEBE, Hendy Narindra Dewantoro menyatakan pihaknya menyambut baik peningkatan target produksi batubara yang didorong oleh Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI).
“Tentunya kami menyambut baik prospek industri jasa pertambangan yang meningkat. Hal ini menjadi peluang untuk terus mengoptimalkan kontribusi kami dalam sektor ini,” kata Hendy kepada Kontan, Senin (20/1).
Selanjutnya: Okupansi Hotel Milik Iwan Sunito di Sydney Mencapai Rekor
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis Periode 16-31 Januari 2025, Plossa Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News