Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi gula PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sampai Desember diperkirakan telah mencapai 273.000 ton dan menjadi angka hasil akhir.
Capaian ini meleset dari target perusahaan di 300.000 ton. Salah satu kendalanya dikarenakan adanya okupansi masyarakat pada area tebu RNI yang menyebabkan gilingan tebu perusahaan berkurang.
Direktur Utama RNI Didik Prasetyo menyampaikan bahwa target produksi gula perusahannya meleset karena panen di area Cirebon, Jawa Barat diganggu oleh masyarakat. "Akibatnya operasional pabrik gula kita di Jatitujuh jadi tidak pasti, tapi kami sedang tangani dengan masyarakat sekitar dan menawarkan pola kemitraan agar ke depan bisa terselesaikan," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/12).
Untuk menanggapi permasalahan ini, RNI akan menawarkan pola kemitraan dengan masyarakat setempat dan membeli areal tanah yang menjadi lokasi sengketa lahan. Bila lancar, produksi gula tahun 2019 perusahaan ditargetkan bisa mencapai 325.000 ton.
Sedangkan mengenai rencana pembangunan pabrik gula di luar Jawa, Didik mengaku masih menanti rekomendasi dan pembebasan lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News