kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi gula tahun ini diprediksi stagnan


Rabu, 11 Maret 2015 / 13:49 WIB
Produksi gula tahun ini diprediksi stagnan


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Produksi gula pada tahun ini diperkirakan stagnan. Sebab, areal tebu rakyat di Jawa tahun turun 10%. Meski produksi turun, impor gula kristal (white sugar) dirasa tidak perlu. Sebab ketersediaan atau stok diperkirakan cukup karena April memasuki musim giling.

Adig Suwandi, Senior Advisor Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menyebut, tahun ini produksi gula mencapai 2,58 juta ton tidak beranjak jauh dari tahun 2014 sebesar 2,54 juta ton. Sebab, areal tanam tahun ini berkurang.

AGI merilis data luas areal pengusahaan tebu yang digiling 2014 sebesar 476.256 hektar (ha). Pulau Jawa mencapai 311.514 ha dan sisanya 164.742 ha dari luar pulau Jawa. Pulau Jawa berkontribusi produksi sebesar 1,61 juta ton gula. Sisanya 966.352 ton berasal dari Pulau Jawa.

Walaupun produksi stagnan, AGI merasa impor gula kristal putih tidak diperlukan. Alasannya, stock lebih dari cukup. Apalagi bulan depan ada delapan pabrik gula (PG) di Sumatera Selatan dan Lampung yang memasuki musim giling.

"Sedangkan sebagian besar PG di Jawa mulai panen raya tebu Mei 2015. Namun meski melimpah pemerintah harus berkomitmen untuk mengawasi pasar. Yakni, melalui pemisahan peruntukan gula rafinasi yang untuk industri makanan dan minuman bukan untuk industri rumah tangga," tandas Adig, Rabu, (11/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×