Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produksi karet tahun depan diperkirakan bakal stagnan. Kondisi ini dipastikan berimbas pada kinerja ekspor karet. Hal ini berkaca nilai ekspor karet tahun 2014 yang mengalami penurunan 10% dibandingkan tahun 2013.
Tahun 2014, bisa jadi pukulan telak bagi petani dan pengusaha karet. Produksi karet tahun ini stagnan dengan harga karet tercatat paling rendah sejak tahun 2011 sampai 2014.
Produksi karet mencapai 3,5 juta ton pada tahun 2014 sama dengan pencapaian produksi tahun 2013. Hal ini terjadi karena faktor cuaca yang di awal tahun basah. Plus, tanaman karet mengalami gugur daun. Juga harga karet yang terus-terusan turun membuat petani karet ogah menanam karet.
Kondisi ini berimbas pada kinerja ekspor karet tahun 2014 yang diperkirakan hanya mencapai 2,58 juta ton turun berkisar 10% dibandingkan pencapaian tahun 2013. Kondisi inilah yang membuat Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksi tahun depan ekspor karet bakal lesu.
“Kuartal satu mendatang paling bagus ekspor bisa mencapai 600.000 ton angka ini sama dengan kuartal 1 2014 lalu. Sementara target pesimisnya ekspor karet paling mencapai 450.000 ton sampai 500.000 ton,” ujar Daud Husni Bastari, Ketua Umum Gapkindo pada Senin (22/12).
Sehingga target ekspor karet tahun depan diperkirakan sama dengan pencapaian tahun 2014 sebesar 2,5 juta ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News