Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
BANGKOK. Asosiasi Negara Penghasil Karet Alam memprediksikan produksi karet tahun ini akan meningkat 4,8% menjadi 9,77 juta metrik ton. Pertumbuhan produksi ini masih dibawah target pemerintahmasing-masing anggota asosiasi tersebut.
Semula, pemerintah negara anggota asosiasi itu menargetkan produksi bisa mencapai sebesar 10 juta ton tahun ini. Asumsi ini berdasarkan kondisi cuaca yang menguntungkan petani dan faktor kenaikan harga karet yang bisa menggiurkan petani berproduksi lebih banyak.
Harga kontrak karet di bursa Tokyo sendiri sudah naik 15% tahun ini. Harganya sempat memecahkan rekor tertinggi sepanjak sejarah yakni sebesar ¥ 537,7 per kilogram. Reli harga karet ini karena melonjaknya permintaan terutama dari China dan India.
China, India termasuk Malaysia diperkirakan akan mengkonsumsi sekitar 48% karet dunia. Permintaan dari China diperkirakan naik sebsar 9,1% menjadi 3,6 juta ton. Sedangkan permintaan Indoa akan naik 5% menjadi 991.000 ton dan konsumsi Malaysia mungkin naik sebsar 7% menjadi 490.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News