kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.390   0,00   0,00%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Produksi Melonjak, Sejumlah Emiten Batubara Penuhi Komitmen Pasok DMO Batubara


Senin, 09 Desember 2024 / 18:55 WIB
Produksi Melonjak, Sejumlah Emiten Batubara Penuhi Komitmen Pasok DMO Batubara
ILUSTRASI. Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Priok, Kamis (3/2/2022). Pemerintah resmi membuka kembali keran ekspor batu bara per 1 Februari 2022, namun hanya diberikan untuk perusahaan yang telah memenuhi kewajiban persentase penjualan untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) dan telah menyampaikan surat pernyataan bersedia membayar denda atau dana kompensasi atas kekurangan DMO pada 2021. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan batubara memenuhi komitmen pemenuhan pasokan batubara dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO). Menurut aturan pemerintah, perusahaan batubara memang memiliki kewajiban untuk memasok sebagian produksi mereka ke pasar domestik.

Berdasarkan data Mineral One Data Indonesia (MODI) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESMD) per 9 Desember 2024, tercatat untuk realisasi produksi mencapai 763,57 juta ton atau 107,55% dari target yang telah ditetapkan dalam rencana produksi tahun 2024 sebesar 710,00 juta ton.

Secara detail, realisasi ekspor mencapai 391,67 juta ton atau 79,93% dari rencana ekspor tahun 2024 sebesar 490 juta ton, realisasi domestik sebesar 342,76 juta ton, serta realisasi DMO sebesar 0,00 juta ton dari rencana DMO tahun 2024 sebesar 181,30 juta ton.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Surya Herjuna mengaku data mengenai realisasi DMO di situs MODI masih belum ada pembaharuan sehingga harus menunggu akhir tahun data realisasi DMO bisa diketahui.

"Masih proses rekap [data realisasi DMO], biasanya nunggu akhir tahun," kata Surya kepada Kontan, Senin (9/11).

Baca Juga: Batubara Bakal Memanas Tersulut Donald Trump, PTBA Tingkatkan Produksi pada 2025

Sementara itu, Plt Direktur Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mendorong anggotanya yaitu perusahaan batubara memenuhi pasokan dalam DMO sebagai sebuah kewajiban.

"Perusahaan anggota dari APBI berkomitmen untuk menyuplai batubara dalam negeri, baik untuk ketengalistrikan maupun non-kelistrikan seperti semen, smelter, dan lain sebagainya," kata Gita kepada Kontan, Senin (9/12).

Di sisi lain, emiten produsen batubara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalokasikan sekitar 25% dari total produksinya untuk DMO tahun ini. Pada tahun ini, BUMI membidik volume produksi batubara diproyeksikan di level 76 juta - 78 juta ton.

Direktur & Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastavan mengatakan per Oktober 2024 untuk Kaltim Prima Coal (KPC) telah memenuhi 24% dari total produksi mereka untuk DMO dan Aurtmin mencapai 45% dari total produksi.

"Perkiraan untuk seluruh tahun 2024 (forecast), Arutmin diproyeksikan memenuhi 47% dari total produksinya untuk DMO. KPC diproyeksikan memenuhi 25% dari total produksinya untuk DMO," kata Dileep kepada Kontan, Senin (9/12).

Baca Juga: MIP Batubara, Pemerintah Diusulkan Evaluasi Harga DMO

Emiten tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan realisasi DMO sebesar 25% per September 2024. Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, Adaro menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) selalu taat dan siap mengikuti peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang dipersyaratkan.

"Termasuk peraturan ketentuan DMO yang ditetapkan serta memenuhi kebutuhan pasokan batubara untuk dalam negeri yang merupakan prioritas kami," kata Nadira kepada Kontan, Senin (9/12).

ADRO membidik target volume penjualan 65 juta ton - 67 juta ton, yang meliputi 61 juta ton - 62 juta ton batubara termal, dan 4,9 juta ton - 5,4 juta ton batubara metalurgi dari ADMR.

Adapun, emiten batubara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat realisasi DMO PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga Triwulan III 2024 yaitu sebesar 16,98 juta ton, meningkat 8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Realisasi DMO pada TW III 2024 mencapai 52% dari total produksi atau jauh di atas kewajiban yang ditetapkan dalam Kepmen ESDM Nomor 339 Tahun 2023, yaitu sebesar 25% dari total produksi batu bara pada tahun berjalan," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra kepada Kontan, Senin (9/12).

PTBA optimistis mencapai target penjualan batubara tahun ini yang sebesar 43,1 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×