Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Di samping itu, rencana akuisisi PI blok migas dipandang dapat memberi tambahan pendapatan yang signifikan bagi RATU dalam jangka menengah. Hal ini dengan catatan aset blok migas yang diakuisisi memiliki produksi eksisting yang optimal dan decline rate yang terukur.
Risiko utama yang dihadapi RATU dalam aksi korporasi tersebut adalah potensi nilai akuisisi yang kemahalan, produksi yang tidak sesuai proyeksi, kendala perizinan, hingga tekanan capital expenditure (capex) atau utang.
“Rekam jejak pemegang PI juga harus dicek sebelum ada persetujuan,” tutur Wafi.
Wafi menambahkan, saat ini pergerakan harga saham RATU lebih banyak didorong oleh euforia Initial Public Offering (IPO) hingga sentimen masuknya emiten tersebut ke MSCI Small Cap Index beberapa waktu lalu.
Baca Juga: ExxonMobil Akan Bor Minyak di Kedung Keris, Tambah Produksi 16.000 Barel per Hari
Kinerja fundamental RATU sebenarnya tergolong stabil, namun belum mampu mengimbangi kenaikan harga sahamnya.
Lantas, dia merekomendasikan hold saham RATU dengan target harga di level Rp 11.500 per saham. Pada penutupan perdagangan Rabu (26/11), harga saham RATU melesat 11,76% ke level Rp 11.400 per saham. Sejak awal tahun, harga saham RATU melonjak 891,30% year to date (ytd).
Selanjutnya: Penjualan Rumah Tapak dan Mall Menopang Kinerja APLN pada Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: 4 Tanda Harus Ganti Bra, Perhatikan Cup hingga Kawat Bra
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













