Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Intensitas hujan yang terus terjadi sejak awal tahun 2019 menimbulkan potensi banjir dan bencana longsor. Tidak kecuali di wilayah Bojonegoro tempat dimana Blok Cepu yang merupakan penyumbang terbesar produksi minyak Indonesia saat ini.
Namun ExxonMobil selaku operator Blok Cepu memastikan produksi dan kegiatan lifting minyak dari Blok Cepu hingga saat ini tidak terganggu cuaca buruk. "Produksi dan lifting minyak Banyu Urip tidak mengalami gangguan akibat cuaca buruk akhir-akhir ini,"jelas Vice President Public and Government Affair Exxonmobil Erwin Maryoto ke Kontan.co.id, pada Jumat (1/2).
Lebih lanjut Erwin bilang ExxonMobil akan terus berkordinasi dengan SKK Migas dan Pertamina agar lifting dari Blok Cepu tidak terganggu. "Kami terus berkordinasi dengan SKK migas dan Pertamina untuk memastikan dalam cuaca buruk ini jadwal tanker dan lifting tetap terjaga baik,"katanya.
Blok Cepu pun saat ini masih bisa berproduksi secara normal di kisaran 200.000 bopd. "Produksinya di atas 210.000 bopd sampai 220.000 bopd,"ujar Erwin. Sejauh ini performa Blok Cepu masih cukup baik. SKK Migas mencatat lifting minyak dari Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil pada tahun lalu mencapai 209.000 bopd atau mencapai 102% dari target.
Pada tahun ini, SKK Migas menargetkan lifting minyak dari Blok Cepu bisa mencapai 216.000 bopd. Sementara produksi Blok Cepu saat ini sudah mencapai 220.000 barel BOPD.
Produksi produksi Blok Cepu memang meningkat cukup tinggi dari proposal pengembangan (PoD) yang disetujui oleh pemerintah yaitu sebesar 165.000 bopd. Produksi Blok Cepu pun menjadi andalan lifting minyak Indonesia setidaknya sampai 2020 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News