Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan kasus Covid-19 di India, Jepang, Thailand dan Filipina yang menyebabkan lockdown lanjutan, khususnya di kawasan utama India dan Jepang.
Di samping itu, terdapat pula potensi penurunan permintaan China pada Triwulan II 2021 seiring kilang yang sedang memasuki periode pemeliharaan, serta sentimen negatif pasar atas sinyal perlambatan pertumbuhan China pasca pengumuman indeks PMI untuk manufaktur dan non manufaktur.
Baca Juga: ICP Januari naik jadi US$ 53,17 per barel terdorong pemotongan produksi OPEC
Asal tahu saja, Biro Statistik Nasional China mengumumkan bahwa indeks PMI untuk manufaktur dan non manufaktur masing-masing turun sebesar 0,8 dan 1,4 di bulan April 2021 menjadi 51,1 dan 54,9 dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun perkembangan minyak mentah utama di pasar internasional secara lebih lengkap dapat dilihat sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar US$ 0,93 per barel dari US$ 65,63 per barel menjadi US$ 64,70 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 0,65 per barel dari US$ 62,36 per barel menjadi US$ 61,70 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 1,50 er barel dari US$ 64,63 per barel menjadi US$ 63,13 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 0,37 per barel dari US$ 65,70 per barel menjadi US$ 65,33 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News