kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi mobil listrik akan digencarkan, begini respon Shell Indonesia


Kamis, 23 September 2021 / 19:06 WIB
Produksi mobil listrik akan digencarkan, begini respon Shell Indonesia
ILUSTRASI. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge di?SPBU Shell Pluit,? Jakarta Utara.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Shell Indonesia menyatakan pihaknya tidak merasa terancam dengan kehadiran kendaraan listrik yang diproyeksi akan membanjiri jalan di kawasan Jabodetabek. Hal ini sempat diungkapkan oleh Pemerintah dalam rencana memproduksi kendaraan listrik pada 2022 mendatang.

Sebaliknya, pihaknya berkomitmen mendukung era transisi dunia menuju penggunaan energi yang lebih bersih melalui portofolio produk yang rendah emisi.

"Komitmen ini sejalan dengan strategi Powering Progress yang dicanangkan oleh Shell secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net-zero emission di 2050 sesuai dengan perkembangan ekspektasi masyarakat secara umum," jelas Andri Pratiwa Direktur Pelumas, Shell Indonesia kepada Kontan, Kamis (23/9).

Ia melanjutkan, pihaknya akan mewujudkan misi tersebut salah satunya dengan menghadirkan Shell Recharge, fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik di beberapa SPBU Shell. Sementara itu, di bisnis lubricants, Shell juga terus berinovasi untuk dapat memenuhi kebutuhan pelumasan pasar kendaraan listrik di masa depan.

Baca Juga: Australia bakal investasi US$ 2,58 miliar di Indonesia lewat proyek AA PowerLink

Proses pengisian daya menggunakan Shell Recharge sendiri dari 0-80% dapat dilakukan dalam waktu sekitar 30 menit. Shell Recharge saat ini tersedia di SPBU Shell Pluit 1, Jakarta Utara dengan daya pengisian fast charging sebesar 50kW. Adapun saat ini Shell memiliki lebih dari 140 SPBU di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

Lebih lanjut, Andri mengatakan jika rencana Pemerintah untuk memproduksi kendaraan listrik pada 2022 mendatang juga sejalan dengan aspirasi Shell secara global untuk menjadi perusahaan energi dengan net-zero emission di 2050 sesuai dengan perkembangan ekspektasi masyarakat secara umum.

"Shell menyambut baik kehadiran mobil listrik dan kami terus mempersiapkan diri untuk menyambut era baru industri dengan berinovasi menghadirkan portofolio produk yang lebih rendah emisi. Untuk mengantisipasi kehadiran mobil listrik, kami juga telah berinovasi dalam membuat pelumas khusus (e-fluids) untuk electric vehicle yang nantinya dapat digunakan agar pengguna kendaraan bisa mendapatkan efisiensi maksimal," lanjutnya.

Hal lainnya yang membuat Shell ikut mendukung perkembangan produksi mobil listrik adalah pengaturan mobil listrik unik untuk setiap OEM. Untuk jenis electric car HEV (Hybrid Electric Car) dan PHEV (Plug in Electric Car) masih menggunakan pelumas untuk internal combustion engine-nya.

Baca Juga: Jasindo akan menjamin aset operasional milik PLN senilai US$ 25 miliar

Andri menjelaskan, untuk jenis BEV (battery electric car) memang tidak ada pelumas untuk combustion engine-nya. Namun, sebagian besar kendaraan listrik saat ini dan masa depan masih memerlukan transmisi yang mewarisi roda gigi dan bantalan di antara bagian-bagian mekanik lainnya.

"Karena transmisi perlu mentransmisikan daya dari motor listrik ke roda, pelumas masih diperlukan untuk mendinginkan dan melindungi bagian-bagian dari korosi dan keausan berlebih. Untuk ini, mobil listrik juga memerlukan profil cairan pendukung kinerja yang baru dan oleh karenanya Shell membuat e-fluids untuk memenuhi kebutuhan ini," jelasnya.

Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels (bahan bakar komersial), marine (perkapalan) dan bitumen (aspal) di Indonesia. Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan.

Selanjutnya: PLN berharap pemerintah beri harga khusus LNG untuk kebutuhan listrik, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×