kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Produksi tanaman pangan naik secara serentak


Minggu, 05 Juli 2015 / 20:25 WIB
Produksi tanaman pangan naik secara serentak


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

KUPANG. Tahun ini produksi tanaman pangan naik serentak. Kenaikan produksi pada padi, jagung dan kedelai terjadi merata di beberapa daerah. Peningkatan produksi terjadi karena kenaikan luas panen dan peningkatan produktivitas pada tanaman pangan tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu telah melansir angka ramalan atau Aram I dengan produksi padi tahun 2015 diperkirakan mencapai 75,55 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 4,7% dari produksi tahun 2014 sebesar 70,85 juta ton GKG. Kenaikan terjadi karena adanya luas panen sebesar 3,7% atau sekitar 500.000 hektar (ha).

Kondisi serupa juga terjadi pada Jagung yang produksinya mencapai 20,67 juta ton pipilan kering atau naik 8,27% dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen sebesar 160.480 ha.

Terakhir, untuk produksi kedelai naik menjadi 998.870 ton biji kering naik 4,5% dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi kedelai terjadi karena adanya kenaikan luas panen sebesar 24.670 ha.

Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian mengatakan, kenaikan produksi terjadi setelah lima tahun sebelumnya untuk tanaman pangan tidak pernah mengalami peningkatan produksi. "Biasanya jika produksi padi naik maka produksi jagung dan kedelai turun. Tapi tahun ini yang terjadi semua naik. Sebab ada penambahan luas area tanam baru dan tidak mengurangi produksi tanaman pangan," papar Amran akhir pekan lalu.

Amran optimis sekalipun saat ini memasuki musim kering tapi produksi tanaman nasional tidak akan terganggu. Sebab, di beberapa daerah masih dilakukan tanam. Selain juga pemanfaatan untuk tanam di lahan rawa seluas 570.000 ha akan ada pengganti produksi yang terjadi pada 200.000 lahan kering di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×