kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Produksi TBS Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Turun 7,4% pada Kuartal I-2024


Kamis, 06 Juni 2024 / 19:06 WIB
Produksi TBS Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Turun 7,4% pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Produksi TBS Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Turun 7,4% pada Kuartal I-2024


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO,ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) terus menggenjot target produksi CPO dan Tandan Buah Segar (TBS) meski dipengaruhi faktor cuaca ekstrem.

Produksi TBS perseroan tercatat 173.226 metrik ton (mt) atau menurun tipis 7,4% di kuartal I-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Nopri Pitoy, Direktur Keuangan ANJ memaparkan bahwa kinerja ANJ di tahun 2023 dan Kuartal I 2024 telah dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni cuaca ekstrem yang mempengaruhi produksi di beberapa perkebunan ANJ. 

Selain itu, faktor kondisi ekonomi dan isu geopolitik juga menyebabkan ketidakpastian di pasar global yang turut berdampak pada permintaan dan harga CPO serta mempengaruhikeuangan ANJ.

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Bidik Produksi CPO 300.000 Metrik Ton pada 2024

El Nino yang terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun 2023 membawa dampak yang beragam di beberapa wilayah. 

Hal ini terlihat di area operasional ANJ yang tersebar dari barat hingga timur Indonesia dimana curah hujan dengan intensitas tinggi di perkebunan Papua Barat Daya menyebabkan kondisi kelembaban tinggi yang berakibat padameningkatnya penyakit tanaman. Curah hujan tinggi juga memicu banjir di area perkebunan Sumatra Utara II karena luapan sungai di sekitarnya. 

 

Sedangkan dampak El Nino di perkebunan Pulau Belitung adalah kekeringan yang juga terjadi di perkebunan Kalimantan Barat. Cuaca kering menyebabkan tekanan panas (heat stress) pada kumbang yang membantu terjadinya penyerbukan, sehingga buah yang dihasilkan tidak optimal. 

Kondisi seperti itu disebut partenokarpi, yang mengakibatkan penurunan berat tandan dan produktivitas yang lebih rendah. 

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Ungkap Penyebab Turunnya Kinerja di Kuartal I-2024

“Kami berkomitmen untuk menjaga kualitas produksi dan mencapai target perusahaan di tengah perubahan iklim yang cepat. Upaya mitigasi yang dilakukan perusahaan menunjukkan komitmen ANJ untuk beradaptasi dengan anomali iklim dan memastikan keberlanjutan bisnis dengan menjalankan sistem regenerative agriculture dalam pengelolaan perkebunan kami,” ujar Nopri dalam keterangan resmi, Kamis (6/6). 

Secara operasional, untuk tahun buku 2023 ANJ berhasil mencapai kinerja produksi yang positif dengan peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan inti sebesar 4,8% menjadi 881.051 mt dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 840.581 mt. 

Selain itu, seiring pertumbuhan produksi TBS dan CPO yang positif, ANJ berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan CPO sebesar 4,9% menjadi 288.941 mt dibandingkan capaian penjualan tahun 2022 sebesar 275.320 mt. 

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Siapkan Capex US$ 36,8 Juta Sepanjang Tahun 2024

Dampak yang tersisa akibat penyakit tanaman akibat kelembaban tinggi di perkebunan Papua Barat Daya dan banjir di area perkebunan Sumatra Utara II karena luapan sungai di sekitarnya masih dialami pada Kuartal I 2024. 

ANJ memproduksi 173.226 mt Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan inti pada Kuartal I 2024, menurun 7,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Dengan berbagai upaya penanggulangan atas faktor-faktor yang menyebabkan penurunan ini, ANJ berhasil mengejar ketertinggalan produksi TBS di bulan April 2024 sehingga produksi TBS selama periode Januari – April 2024 telah mendekati tingkat produksi di periode yang sama tahun lalu. 

"ANJ memproyeksikan momentum perbaikan kinerja produksi akan dapat terus dipertahankan dalam bulan-bulan mendatang," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×