Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Meski menjadi produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, tapi rupanya produktivitas tanaman kelapa sawit di Indonesia masih sangat rendah. Saat ini rata-rata produktivitas minyak kelapa sawit Indonesia hanya sebesar 3,7 ton per hektar per tahun. Angka ini lebih rendah ketimbang potensi produksi minyak sawit yang bisa mencapai 7 ton per hektar per tahun.
Peneliti Pusat Penelitian Kelapa sawit (PPKS) Lukman Sardi menjabarkan, produktivitas tanaman kelapa sawit Indonesia saat ini memang masih lebih rendah ketimbang negara lain. Memang, saat ini sudah ada beberapa perusahaan besar seperti PTPN yang produktivitas minyak kelapa sawitnya sudah bisa mencapai 7 ton per tahun. Nyatanya, masih lebih banyak perkebunan kelapa sawit yang memiliki produktivitas rendah lantaran para petani kelapa sawit di Indonesia belum banyak yang menerapkan teknologi tinggi di sektor kelapa sawit. Sementara itu, dari total lahan kelapa sawit yang ada di Indonesia yang seluas 7 juta hektar, sekitar 45% nya dimiliki oleh petani plasma.
Tak hanya itu, sebanyak 20% dari total lahan kelapa sawit di Indonesia ditanam di lahan marginal yang kualitas tanahnya kurang bagus. Ini membuat produktivitas tanaman kelapa sawit juga tidak bisa maksimal. "Banyak tanaman kelapa sawit yang ditanam di lahan-lahan marjinal yang membutuhkan dana lebih besar untuk biaya produksi," kata Lukman.
Mengerek produktivitas
Produktivitas kelapa sawit bisa ditingkatkan dengan cara memperbaiki teknik penanaman kelapa sawit. Bahkan, teknologi bahan tanaman dan budidaya kelapa sawit Indonesia memungkinkan perolehan produksi sekitar 7 ton - 8 ton per hektar per tahun.
Teknologi untuk mengoptimalisasi lahan sawit marginal sebenarnya juga sudah tersedia. Hanya saja, "Biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem penanaman yang baik ini lebih besar ketimbang membuka lahan baru," ungkap Lukman. Itu sebabnya, kata Lukman selama ini para pelaku bisnis kelapa sawit lebih banyak yang memilih melakukan ekstensifikasi atau perluasan lahan perkebunan ketimbang menggenjot produktifitas tanaman kelapa sawitnya.
Selain masalah produktivitas yang masih rendah, di Indonesia industri pengolahan minyak sawit juga masih belum maksimal. Buktinya, sebagian besar produksi CPO Indonesia masih diekspor. Asal tahu saja, untuk tahun 2010 ini produksi CPO Indonesia diperkirakan mencapai 22 juta ton. Dari jumlah itu, sekitar 17 juta ton CPO ini diekspor, dan hanya sekitar 5 juta ton CPO saja yang diserap di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News