Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
Perluasan lini produksi AC di Indonesia ini untuk memenuhi kebutuhan produk AC 2.0 PK dan 2.5 PK yang semula diproduksi di Malaysia.
Di samping itu, investasi tersebut merupakan upaya nyata dari kelompok Panasonic Gobel untuk terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yang saat ini telah mencapai sekitar 40% untuk produk AC.
Selanjutnya juga mengurangi impor produk jadi AC, yang diperkirakan dapat menekan nilai impor produk serupa hingga Rp300 miliar per tahun.
Baca Juga: Pasar AC masih potensial, Daikin menggandeng Kemdikbud
“Kami pun mengapresiasi terhadap optimalisasi penggunaan komponen lokal bagi setiap lini produksi Panasonic, sehingga tingkat kandungan dalam negeri produknya diharapkan dapat di atas 40% dan dapat memberdayakan produsen komponen lokal,” paparnya.
Direktur Unit Bisnis AC Panasonic Jepang Yoshiaki Sawada menyampaikan, faktor utama keberhasilan PT PMI yang telah mencapai produksi AC ke-5 juta set karena kemampuannya dalam terus menjaga dan meningkatkan kualitas AC Panasonic sehingga mendapatkan penghargaan tinggi dari konsumen.
Unit bisnis AC PT PMI yang berdiri sejak 45 tahun lalu (1974), saat ini merupakan satu-satunya pabrik AC di Indonesia dengan kemampuan memproduksi secara penuh (full manufacture) dari bahan baku hingga produk jadi.
Saat ini telah tersedia produk-produk AC Panasonic ramah lingkungan berbasis refrigerant R32, dan dilengkapi teknologi “nanoeX” dan “nanoe-G” yang sangat baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Tambah Kapasitas Produksi Mesin Cuci, Sharp Bidik Pasar Ekspor
Selain produk AC, PT PMI juga memproduksi lemari es, mesin cuci, audio, kipas angin, pompa air, serta mold & die yang secara total menyerap tenaga kerja sebanyak 1.920 orang.
Ekspansi pabrik AC ini merupakan rangkaian 60 tahun kerja sama Panasonic Gobel yang akan masuk di tahun 2020.