Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Ini menjadi win win solution, karena sebagai program recovery ekonomi ini harus bisa mengatasi tingkat pengangguran, mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus target EBT. Jadi ini green recovery," ungkap Fabby dalam webinar yang digelar Selasa (19/5).
Baca Juga: IESR: Subsidi listrik bagi golongan pelanggan lain berpotensi bebani PLN
Untuk mencapai target 1 GWp per tahun tersebut, biaya yang dibutuhkan untuk tahap awal mencapai sekitar Rp 15 triliun. Namun dengan sejumlah penghitungan seperti pengurangan subsidi dan konversi energi, angka tersebut cukup rasional.
Apalagi, kata Fabby, sebanyak 30% dari investasi tersebut akan masuk dalam komponen upah yang dibelanjakan oleh para pekerja. Juga, ada peluang pendapatan pemerintah dari sektor perpajakan seperti PPN dan PPh.
"Yang terpenting uang itu tidak hilang, akan kembali kepada pemerintah. Bisa dinikmati listriknya paling tidak 25 tahun. Berbeda dengan bentuk subsidi lainnya, ketika pemerintah mengeluarkan dana kemudian tidak jadi apa-apa," terang Fabby.
Lebih lanjut, dalam perhitungannya, Program Surya Nusantara ini bisa menyerap hingga sekitar 78.000 tenaga kerja atau paling tidak menyerap 20.000-22.000 tenaga kerja langsung. Sebab, program ini dapat menggerakkan bisnis PLN maupun BUMN dan perusahaan swasta yang bergerak di lini bisnis PLTS.
Baca Juga: Akhir bulan ini, petugas PLN kembali mendatangi rumah pelanggan pascabayar