kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Progres penyelesaian PLTU unit II Cirebon ditargetkan capai 71% di akhir tahun ini


Jumat, 15 Maret 2019 / 19:51 WIB
Progres penyelesaian PLTU unit II Cirebon ditargetkan capai 71% di akhir tahun ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cirebon Power terus menggenjot pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon unit II. Hingga awal Maret 2019, progres pembangunan PLTU berkapasitas 1.000 Megawatt (MW) itu sudah mencapai 42%.

Direktur Corporate Affairs Cirebon Electric Power Teguh Haryono mengatakan, saat ini pembangunan PLTU Cirebon unit II tengah fokus pada proses civil engineering. Sepanjang tahun ini, progres pembangunan pembangkit tersebut direncanakan bisa mencapai 53% dari sisi konstruksi, sedangkan secara keseluruhan proyek mampu mencapai 71%.

"Sesuai dengan rencana proyek, progres ditargetkan bisa mencapai 71% keseluruhan, sementara dari sisi konstruksi mencapai 53% di akhir tahun 2019," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3).

Teguh bilang, target operasi komersial atau Commercial on Date/CoD) masih tetap sama, yakni pada Februari 2022. Jadi untuk tahun ini pihaknya akan fokus pada pengerjaan steel structure dan boiler installation.

Cirebon Electric Power ini merupakan konsorsium yang terdiri dari lima perusahaan yang dimiliki oleh mayoritas PT Marubeni dengan kepemilikan saham 35%, PT Indika Energy sebesar 25%. Lalu, Samtan Ltd 20%, Korea Midland Power Co., Ltd sebesar 10%, dan Jera Power 10%.

Adapun, dengan teknologi Ultra Super Critical, PLTU Cirebon Unit II disebut bisa meningkatkan efisiensi hingga 40% untuk membakar batubara kalori 4.000-4.600 kcal/kg. Nantinya, lanjut Teguh, pembangkit dengan nilai investasi sebesar US$ 2,1 miliar ini akan mengkonsumsi sekitar 3,5 juta ton batubara dalam setahun.

Teguh mengatakan, batubara tersebut akan dipasok dari tiga perusahaan besar, yakni PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan juga Byaan Resources. Sementara itu, tender untuk suplai batubara tersebut telah selesai sebelum Financial Closing (FC) pada November tahun 2017.

"Disuplai dari Kideco, KPC dan Bayan. Proses tender suplai batubara itu sudah berakhir sebelum FC akhir 2017 lalu," jelasnya.

Teguh mengatakan, hingga saat ini belum ada agenda korporasi baru yang akan dijalankan Cirebon Power pada tahun 2019 ini. Ia bilang, pihaknya ingin terlebih dulu fokus pada pengerjaan proyek PLTU Cirebon unit II supaya bisa berjalan sesuai rencana yang sudah ditargetkan.

"Cirebon Power tahun ini akan fokus pada pengerjaan Proyek PLTU Cirebon II, memastikan proses pelaksanaan proyek sesuai rencana, jadwal & spesifikasi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×