kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,28   10,97   1.21%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Hauling Road RMKE yang Terhubung ke Tambang PTBA Ditargetkan Segera Rampung


Selasa, 02 Mei 2023 / 19:35 WIB
Proyek Hauling Road RMKE yang Terhubung ke Tambang PTBA Ditargetkan Segera Rampung
ILUSTRASI. Proyek hauling road RMKE yang terhubung ke tambang Bukit Asam (PTBA) ditargetkan rampung kuartal II 2023


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelesaian proyek hauling road  PT RMK Energy Tbk (RMKE) yang dibangun untuk menghubungkan stasiun loading milik RMKE di Gunung Megang ke tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di area Bangko, semakin mendekati akhir. 

Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra mengatakan, jalan sepanjang 32 kilometer (km) dalam proyek hauling road itu telah selesai dibangun dari total panjang 39 km yang direncanakan. Dus, sisa ‘pekerjaan rumah’ RMKE tinggal merampungkan jalan sepanjang  km sisanya yang kelak akan terhubung ke area tambang PTBA di Bangko. Target perusahaan, keseluruhan jalan bisa rampung dan beroperasi di kuartal kedua 2023 ini.

“Jadi kita harapkan semester 2 kami bisa jalan volume angkut pertama (dalam kerja sama dengan PTBA),” tutur Vincent kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).

Baca Juga: Volume Pengangkutan dan Penjualan Batubara RMK Energy (RMKE) Kompak Naik

Sebelumnya, anak usaha RMKE, yaitu PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK), menandatangani nota kesepahaman dengan PTBA untuk melakukan kerjasama jasa batubara pada Desember 2022 lalu.

Sebagai langkah awal, RMUK berencana menggarap 2,5 juta ton batubara PTBA di tahun 2023. Target volume tersebut dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahun di periode-periode tahun berikutnya.

Dalam kerja sama ini, Grup RMKE atau afilisasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batubara dari proses loading & unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.

RMKE optimistis, kerja sama dengan PTBA bisa bantu RMKE mengejar target kinerja, termasuk di tengah normalisasi harga batubara ke level normal setelah sempat membubung tinggi pada 2022 lalu. 

Sedikit informasi, tahun ini RMKE menargetkan untuk membongkar kereta dengan 12,4 juta metrik ton (MT) dan memuat tongkang batubara dengan 10,8 juta MT pada segmen jasa batubara. Sementara itu, pada segmen penjualan batubara, RMKE mengejar target penjualan  batubara sebesar 2,8 juta MT batubara.

Dengan target-target operasional tersebut, RMKE mengincar pendapatan Rp 3,2 triliun dengan laba bersih Rp 558 miliar di sepanjang 2023.

“(Target pendapatan Rp 3,2 triliun) Masih optimis tercapai, karena itu belum termasuk volume PTBA dan potential tambang lainnya, karena di kuartal I 2023 kita sudah capai sekitar 25%, padahal itu low season karena cuaca dan plus ada normalisasi harga,” terang Vincent.

Sepanjang kuartal I 2023, RMKE telah membukukan penjualan batubara sebesar 792 ribu MT batubara atau naik 146,2% dibanding realisasi kuartal I 2022. Pertumbuhan volume penjualan tersebut menjadi penopang kinerja keuangan RMKE di tengah normalisasi harga batubara. Catatan saja, rata-rata harga penjualan batubara RMKE pada kuartal pertama tahun ini terkoreksi sebesar 20,8% secara tahunan atau year-on-year (YoY),

 

Kinerja segmen penjualan batubara tersebut ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 303,6 ribu MT batubara, meningkat sebesar 110,3% dibanding periode sama tahun 2022 sejak beroperasi pada Februari tahun lalu.

Dari segmen jasa batubara, RMKE telah membongkar kereta batubara sebesar 3,1 juta MT atau meningkat sebesar 28,5% YoY dan memuat tongkang batubara sebesar 2,3 juta MT atau meningkat sebesar 55,6% YoY. 

Peningkatan bongkar dan muat batubara tersebut, kata Vincent, tidak terlepas dari ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 30 menit menjadi 03:22 jam per kereta pada kuartal pertama tahun ini. 

“Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 30,6% YoY seiring dengan peningkatan volume, namun rasio penggunaan bahan bakar per ton batubara menjadi lebih efisien dari 1,02 liter per ton tahun lalu menjadi 0,85 liter per ton pada tahun ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×