Reporter: Riendy Astria |
JAKARTA. Proyek baru PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang direncanakan akan beroperasi pada 2014 rupanya terganjal pembebasan lahan. Di proyek yang memiliki nama PLTA Cisokan ini, PLN sejatinya menginvestasikan dana sebesar Rp 6 triliun.
“Saat ini, PT PLN sedang menunggu surat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar lahan di daerah Cisokan, Jawa Barat tersebut dapat digunakan untuk proyek 4X250 MW tersebut,” kata Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan.
Proyek bisa kembali dilanjutkan jika permasalahan pembebasan lahan ini kelar. Rencananya, PLTA Cisokan akan menggunakan teknologi baru pertama di Indonesia yaitu pump storage yang berfungsi memompa air dari hilir ke hulu.
Beban puncak itu terjadi sejak pukul 17.00 hingga pukul 22.00, setelah masa itu, PT PLN akan memanfaatkan untuk memompa air di wilayah PLTA Cisokan ke danau yang berada di atas gunung.
Lebih lanjut Dahlan mengatakan proses memompa air terjadi pada pukul 23.00 ketika orang-orang tidak menggunakan listrik.
"PLN akan hidupkan pompa-pompa untuk menaikkan air sampai 300 meter ke atas gunung dan dilakukan sepanjang malam. Setelah air sudah sampai atas, maka pada pukul 17.00 air itu diterjunkan kembali untuk menghidupkan turbin. Besarannya bisa sampai 1.000 MW," jelasnya.
Kepala BPN Joyo Winoto mengatakan PLN memberikan target waktu selama 3 tahun untuk legalisasi keseluruhan aset tanah. "Termasuk proyek PLTA Cisokan tersebut," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News