kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.399   -36,00   -0,22%
  • IDX 7.176   34,76   0,49%
  • KOMPAS100 1.044   3,88   0,37%
  • LQ45 814   2,22   0,27%
  • ISSI 225   0,09   0,04%
  • IDX30 426   1,43   0,34%
  • IDXHIDIV20 511   0,38   0,07%
  • IDX80 117   0,06   0,05%
  • IDXV30 121   -0,42   -0,34%
  • IDXQ30 140   0,37   0,26%

PSBB diberlakukan, pengusaha bus akan lakukan penyesuaian harga tiket


Kamis, 09 April 2020 / 19:22 WIB
PSBB diberlakukan, pengusaha bus akan lakukan penyesuaian harga tiket
ILUSTRASI. Awak bus menunggu penumpang di terminal Arjosari yang terlihat sepi di Malang, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sehubungan dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Mulai tanggal 10 April hingga 24 April 2020, pengusaha bus akan lakukan penyesuaian harga tiket.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani menyebut, dengan diberlakukannya PSBB pastinya akan berdampak secara langsung kepada otobus, pihaknya juga akan melakukan penyesuaian harga tiket walaupun menurutnya akan berimbas pada daya beli masyarakat yang belum tentu Ada.

Baca Juga: Organda mengeluhkan terminal angkutan sudah sepi penumpang bahkan sebelum PSBB

"Yang pasti kami lakukan mengikuti protokol PSBB dengan melakukan social distancing di dalam bus dengan menerapkan penjualan tiket 50% dari kapasitas," ujar Kurnia kepada kontan.co.id, Kamis (09/4).

Kurnia juga menjelaskan, per hari ini H-1 diberlakukannya PSBB bus yang beroperasi juga hanya 10% di masing-masing PO dengan okupansi 15%.

"Dan sudah ada beberapa PO yang stop operasi karena semangkin turunnya permintaan. Kemungkinan stop operasi lebih besar untuk kedepannya," kata Kurnia.

Selain itu, dengan kondisi seperti ini pihaknya juga tengah melakukan survival management untuk waktu yang belum di tentukan kedepannya "Dengan mulai mengurangi load kerja karyawan," katanya.

Baca Juga: Pemerintah siapkan 3 tower tambahan di Wisma Atlet untuk rumahsakit darurat Covid-19

Kurnia mengaku sampai saat ini belum Ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada perusahaan otobus, pihaknya juga menyebut tidak bisa memberikan insentif kepada karyawan karena perusahaan tidak ada pemasukan saat ini.

"Gimana mau kasih insentif orang perusahaan saja tidak ada pemasukan. Di tengah PSBB kami meberlakukan shift Hari kerja dan menyesuaikan gaji dengan pemotongan kehadiran," jelas Kurnia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×