kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Coca Cola Amatil Indonesia Bakal Ambil Alih Produksi Ades


Senin, 23 Mei 2011 / 15:20 WIB
PT Coca Cola Amatil Indonesia Bakal Ambil Alih Produksi Ades
ILUSTRASI. Layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa (4/8). Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (4/8/2020), IHSG ditutup naik 68,77 poin atau 1,37 persen ke posisi 5.075,00. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 2,01 persen ke posisi 78


Reporter: Azis Husaini | Editor: Asnil Amri

Perjanjian lisensi air minum dalam kemasan merek Ades milik PT Coca Cola Indonesia akan diambil alih oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia. Sebab, PT Akasha Wira Internasional Tbk yang saat ini memproduksi merek Ades akan mengakhiri masa kontrak produksi mulai Juni 2011 mendatang.

Sejauh ini, Coca Cola Amatil sudah memproduksi 7 merek dari 8 merek air minum dalam kemasan yang dimiliki Coca Cola Indonesia. Jika perjalanan mulus, maka Amatil bakal memproduksi seluruh brand milik Coca Cola termasuk Ades pada tahun ini.

Titi Sadarini, Director Corporate Affair PT Coca Cola Indonesia bilang, manajemen perusahaan akan menunjuk perusahaan bottling partner untuk memproduksi Ades setelah menyelesaikan kontrak dengan Akasha. "Salah satu kandidat untuk memproduksi Ades adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia," kata Titi, kepada KONTAN, Senin (23/5).

Mengenai musabab pengalihan tersebut, Titi masih enggan buka mulut. Ia juga membantah kalau penjualan Ades turun saat diproduksi oleh Akasha. "Kami hanya ingin efisiensi dan mengejar efektivitas saja," jelas Titi.

Ia menyatakan, jika produksi Ades diambilalih Amatil, maka penjualan bisa tumbuh. Sebab, Amatil sudah berpengalaman memproduksi 7 merek milik Coca Cola Indonesia, seperti Frestea, Fresh dan lain-lain.

Tak hanya itu, Amatil sudah memasarkan seluruh merek Coca Cola Indonesia sejak 1990. Amatil juga sudah menggelar kerjasama dengan Coca Cola Indonesia dalam hal pemasaran produk ke seluruh Indonesia.

Asal tahu saja, Coca cola Company juga memiliki saham di coca Cola Amatil Indonesia."Kendati kami punya saham di sana biasanya kerjasama tersebut akan diperbaharui 10 tahun sekali melihat kebutuhan," ungkap Titi.

Coca Cola Indonesia optimistis tidak akan ada pengaruh yang buruk dengan adanya pengalihan produksi tersebut. Bahkan manajemen memandang pasar Indonesia masih sangat besar dan luas untuk dikembangkan. "Kami targetkan pertumbuhan 10% tahun ini," ujar Torsten Kuenzlen, Presiden Direktur PT Coca Cola Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×