Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) bakal mengimpor 90 kereta rel listrik (KRL) asal Jepang untuk keperluan operasinya tahun ini. Untuk mendukung rencananya, anak perusahaan PT Kereta Api (Persero) itu akan meminjam modal dari induknya sebesar Rp 105 miliar.
Direktur Utama KCJ Bambang Wibiyanto mengakui bahwa KRL yang diimpornya merupakan kereta bekas yang diperbaharui sehingga masih layak digunakan. Seluruh kereta itu rencananya akan dibagi menjadi sembilan set KRL dimana satu setnya terdiri dari 10 rangkaian kereta.
”Proses impornya dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama sebanyak 40 unit mulai dikirimkan 17 April sampai Juli 2010. Kemudian 50 unit sisanya masih dijadwalkan," kata Bambang, Jum'at (19/3).
Jika pengiriman tahap pertama berjalan sesuai jadwal, KCJ akan mengoperasikan empat set kereta tersebut untuk melayani lintasan Tanahabang-Bogor sebanyak tiga set dan Parung Panjang-Jakarta sebanyak satu set. Selain mengimpor 90 kereta bekas dari Jepang, KCJ juga kebagian jatah delapan KRL baru bantuan dari Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang dibuat PT INKA Madiun.
Sehingga jika ditotal, KCJ akan mengoperasikan 98 unit KRL tambahan tahun ini juga. Untuk menutupi kekurangan armada KRL ekonomi AC yang selama ini dikeluhkan penumpang KRL.
"Penambahan armada merupakan salah satu solusi untuk menekan jumlah penumpang naik di atas atap. Karena dengan menambah armada, KCJ bisa melakukan peningkatan jumlah frekuensi. Terutama pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News