Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), telah memperpanjang perjanjian kerja sama jangka panjang dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga tahun 2032.
Kesepakatan ini mencakup peningkatan kapasitas pengangkutan batubara di Stasiun Gunung Megang dari 1 juta metrik ton (mt) menjadi 4 juta mt pada tahun 2025.
Dalam perjanjian ini, TBBE dan KAI juga akan menambahkan rute baru untuk pengangkutan batubara.
Kini, TBBE memiliki dua rute: Stasiun Gunung Megang menuju Stasiun Simpang, serta Stasiun Tanjung Enim Baru menuju Stasiun Simpang.
Kedua rute ini memiliki jarak masing-masing 111 km dan 147 km. Tarif pengangkutan batubara akan disesuaikan dengan harga bahan bakar dan Indonesia Coal Price Index (ICI).
Baca Juga: RMK Energy Tbk (RMKE) Catat Penjualan Batubara 1,2 Juta Ton per Juni 2024
Peningkatan kapasitas dan penambahan rute ini diharapkan dapat mendorong peningkatan volume unloading di Stasiun Simpang dan loading di Pelabuhan Keramasan, aset milik RMKE.
Saat ini, KAI menyediakan kapasitas 17 kereta per hari menuju Stasiun Simpang, setara dengan 17 juta mt batubara per tahun. Namun, realisasi bongkaran di Stasiun Simpang pada 2023 masih 11 juta mt, mencerminkan tingkat pemanfaatan hanya 34,6% dari kapasitas yang ada.
Kedepannya, KAI berpotensi meningkatkan kapasitas maksimum angkutan batubara menuju Stasiun Simpang menjadi 26 kereta per hari dengan perbaikan sarana dan prasarana di stasiun muat TBBE dan stasiun lainnya.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menyatakan bahwa kerja sama ini mendukung target jangka panjang RMKE untuk mencapai 20 juta mt volume angkutan batubara.
Selain peningkatan kapasitas loading di TBBE, RMKE juga menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan, termasuk PT Bukit Asam (PTBA), yang diharapkan dapat direalisasikan pada 2025.
"Kolaborasi dengan KAI dan tambang-tambang potensial ini merupakan bagian dari rencana kami untuk mencapai kinerja gemilang pada 2025," kata Vincent dalam keterangan resminya, Senin (26/8).
Direktur Operasional RMKE, William Saputra, menambahkan bahwa kinerja operasional RMKE menunjukkan perbaikan pada kuartal kedua 2024 dan bulan Juli 2024.
Volume muatan tongkang mencapai 4,7 juta mt batubara hingga Juli 2024. Meskipun mengalami penurunan 9,7% YoY, penurunan ini lebih kecil dibandingkan dengan 27,4% YoY pada kuartal pertama 2024.
William optimis bahwa RMKE dapat menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, dengan harapan ekspansi usaha di Jambi dapat memberikan kontribusi positif ke depannya.
"Kami sangat optimistis untuk dapat menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan dengan peningkatan kapasitas loading batubara di TBBE serta potensi revenue generator baru yang berasal dari ekspansi usaha RMKE di Jambi ke depannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News