kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

PTKA Pasarkan Wisata Sejarah Bangunan dan Lokomotif Tua


Rabu, 09 Juni 2010 / 11:24 WIB
PTKA Pasarkan Wisata Sejarah Bangunan dan Lokomotif Tua


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) atau PTKA pasarkan wisata sejarah benda dan bangunan lama miliknya kepada pecinta KA.

Untuk dapat memasarkan potensi wisata tersebut, perseroan yang dikomandani Ignasius Jonan itu membentuk unit bisnis Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan dengan Ella Ubaidi sebagai Executive Vice President nya.

Menurut Ella, sebenarnya tugas utama dari unit ini adalah untuk mendata, menjaga, merawat dan melaksanakan konservasi atas seluruh aset bersejarah yang dimilikinya.

"Kami juga bertugas mengembangkan perencanaan agar aset tersebut bisa menguntungkan dan meningkatkan pendapatan perusahaan selain dari sektor angkutan penumpang, barang dan kereta wisata," kata Ella, Rabu (9/6).

PTKA memiliki benda dan bangunan bersejarah yang tersebar di berbagai wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. Selain bangunan berupa stasiun tua, ada juga aset lokomotif, kereta dan gerbong tua yang terawat dengan baik. Menurut Ella, seluruh benda tersebut memiliki peran penting dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai langkah awal mengedukasi masyarakat akan menariknya wisata sejarah benda dan bangunan tua, PTKA membuat situs khusus yang memuat informasi seluruh benda tersebut. Melalui www.indonesianheritagerailway.com yang sudah disusun perseroan sejak tiga bulan lalu.

Ella optimis, keputusan PTKA untuk menjual wisata sejarah atas benda dan bangunan yang dimilikinya merupakan keputusan tepat. Bahkan, potensi wisatawan yang berminat untuk menikmati peninggalan sejarah itu bukan hanya dari dalam negeri. Tetapi juga pecinta KA dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×