kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPN Group gencar produksi tanaman kakao dan karet pada 2021


Minggu, 31 Oktober 2021 / 15:14 WIB
PTPN Group gencar produksi tanaman kakao dan karet pada 2021
ILUSTRASI. Foto udara perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). PTPN Group gencar produksi tanaman kakao dan karet pada 2021.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (Persero) Group cukup gencar dalam memproduksi berbagai komoditas seperti kakao dan karet yang notabene sedang dalam tren kenaikan harga sepanjang tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Imelda Alini Pohan, menyampaikan, tahun 2021 pihaknya menargetkan produksi kakao sebanyak 42 ton untuk jenis kakao edel dan 263 ton untuk kakao bulk.

Adapun di periode Januar-September 2021, produksi kakao edel PTPN telah mencapai 30 ton atau 121% dari target di periode yang sama sebesar 25 ton. 
Sementara itu, realisasi produksi kakao bulk PTPN di periode Januari-September 2021 tercatat sebesar 126 ton atau 124% dari target di periode yang sama sebanyak 102 ton. 

PTPN pun menganggap tren kenaikan harga kakao sebagai fenomena biasa. Ini mengingat harga kakao biasanya mengalami kenaikan usai berakhirnya musim panen di pertengahan tahun dan hal tersebut terjadi di tiap tahun.

Baca Juga: Investor Melirik Investasi di Wilayah Jawa Barat

Sesuai dengan strategi perusahaan, kakao milik PTPN tidak dijadikan sebagai komoditas utama. Walau begitu, PTPN tetap gencar memasarkan dan mengenalkan produk tersebut melalui penjualan ritel dan penjualan langsung kepada pelanggan akhir (end user) untuk memperoleh harga terbaik.

Sampai saat ini, pelanggan kakao PTPN antara lain Barry Callebaut, Daarnhouwer, Biji Kakao Trading, dan PT Kakao Mas Gemilang. “Penjualan kami dialokasikan untuk pasar ekspor dan domestik, tergantung pada harga tertinggi yang ditawarkan,” imbuh Imelda, Sabtu (29/10). 

Meski tidak disebut secara rinci, Imelda mengaku PTPN sempat mengalami tren penurunan penjualan kakao lantaran adanya konversi area kakao menjadi tanaman tebu.

Baca Juga: Harga CPO terkerek, laba Dharma Satya Nusantara melonjak 162% hingga kuartal III-2021




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×